androidvodic.com

Otorita Bidik Investasi Rp 100 Triliun di IKN pada Tahun Ini - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, BALI - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menargetkan bisa mendapatkan investasi dari swasta pada tahun ini sebesar Rp 100 triliun.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, hingga saat ini, sudah ada Rp 50 triliun dari investasi swasta yang masuk ke IKN pada tahun ini.

"Jadi, memang kita menargetkan total investasi publik dan swasta di luar yang Kementerian PUPR ya, untuk hingga akhir tahun ini kira-kira Rp 100 triliun," kata Bambang Susantono ketika ditemui di Grand Hyatt Bali, Kawasan Wisata Nusa Dua BTDC, Bali, Minggu (19/5/2024).

Baca juga: Menteri Basuki Sebut Jalan Tol Akses IKN Siap Beroperasi Fungsional di Agustus 2024

"Dengan groundbreaking dan beberapa kegiatan yang kita lakukan kemarin, itu sudah sampai kira-kira Rp 50 triliun ya. Jadi sekitar itu," lanjutnya.

Saat ini, Bambang mengatakan pihaknya tengah mengupayakan beberapa investasi berikutnya sebesar Rp 50 triliun.

"Jadi, kami memang lagi sedang mencari, mencoba untuk mengupayakan lagi another Rp 50 triliun. Saya kira itu sangat mungkin karena memang yang KPBU, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha, itu semua sedang berproses," tutur Bambang.

Harapannya, dalam hitungan bulan ke depan, sudah ada beberapa investasi dengan skala yang lebih besar.

Adapun dalam rangka mempercepat realisasi investasi, baik asing maupun lokal, Otorita IKN telah menggandeng Indonesia Investment Authority (INA).

Kedua pihak menjalin kemitraan strategis melalui penandatanganan Kerangka Kerja Sama atau Cooperation Framework (CF).

"Nantinya kecepatan dalam pembangunan di IKN Nusantara itu bisa terwujud dengan baik," ujar Bambang.

Baca juga: Pembangunan IKN Terus Dikebut, BIN Siap Perkuat Keamanan dari Ancaman Konvensional hingga Siber

Dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah merasa terhomat pihaknya dapat diajak bekerja sama dengan Otorita IKN.

Ridha paham bahwa dalam membangun Nusantara diperlukan modal yang besar.

"Tapi sebetulnya, lebih penting dari modal itu adalah bagaimana kita bisa membangunnya dengan bijaksana dan smart dan dengan hasil yang baik dan teknologi yang tinggi," kata Ridha.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat