androidvodic.com

Dunia Tak Baik-baik Saja, Wamenkeu Wanti-wanti Indonesia Tak Bisa Lepas dari Pengaruh Global - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Pemerintah terus mewanti-wanti perekonomian Indonesia terus dibayangi dan tidak bisa lepas dari pengaruh dinamika global yang saat ini sedang mengalami turbulensi.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan, tantangan tersebut seperti tensi geopolitik dunia yang belum mereda serta penundaan penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed, yang perlu untuk terus diwaspadai.

Hal itu disampaikan oleh Wamenkeu dalam acara DBS Asian Insights Conference 2024, yang berlangsung di Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Berkomitmen Majukan Ekonomi Lokal, BSI Raih Penghargaan Best CSR Communications

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Pemerintah terus mendorong kesiapan dan posisi fiskal Indonesia atas fluktuasi global yang sedang terjadi.

Termasuk diantaranya resesi yang terjadi di beberapa negara Eropa dan pertumbuhan di China yang mengalami perlambatan, yang tentu akan berimbas pada perekonomian dalam negeri.

“Indonesia selalu berhasil melewati kondisi krisis dengan baik dan pulih secara lebih cepat. Saat pandemi Covid-19, Indonesia sempat melebarkan defisitnya hingga 6,1 persen pada tahun 2020," ungkap Suahasil.

"Namun secara perlahan Indonesia berhasil mengembalikannya ke bawah 3 persen, dan bahkan pada akhir tahun 2023 lalu defisit Indonesia berhasil ditekan hingga 1,6 persen dengan pertumbuhan ekonomi 2023 tercatat di angka 5,05 persen,” sambungnya.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal I-2024 tercatat sebesar 5,11 persen. Menurut Wamnekeu, ini merupakan landasan yang sangat kuat hingga akhir tahun.

Karena di tahun 2024 ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5 persen dengan ekspektasi bisa mencapai 5,2 persen.

Baca juga: Peran Gen Z pada Perkembangan Ekonomi Syariah: Generasi Emas yang Tumbuh dalam Era Digital

Pertumbuhan ekonomi ini mempunyai dampak positif terhadap tenaga kerja, pasar serta tingkat kemiskinan. Sementara itu, tingkat inflasi Indonesia juga masih sangat terkendali.

Kini, Pemerintah memiliki strategi untuk mendongkrak kinerja perekonomian dengan memaksimalkan sektor digitalisasi, pembangunan ekonomi hijau, pemberdayaan UMKM dalam negeri, dan hilirisasi industri sumber daya alam.

Selain itu, Indonesia juga terus melakukan pendalaman sektor keuangan.

Oleh karena itu, Pemerintah bersama Bank Indonesia, OJK dan LPS bersinergi menjaga dan memastikan stabilitas sektor keuangan Indonesia.

“Indonesia secara serius terus memperbaiki iklim investasi dan menjaga stabilitas sektor keuangan untuk mengundang investasi masuk ke dalam negeri," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat