Menkeu Sri Mulyani Klaim Program Makanan Bergizi Bakal Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045 - News
Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh
News, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan mampu mendongkrak visi Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.
Menurutnya, untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045 itu diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada saat ini yaitu sebesar 6 hingga 8 persen. Tentunya hal itu didorong juga dengan kualitas dan inklusivitas yang terus diperbaiki.
Baca juga: DPR Tetapkan Destry Damayanti Jadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Periode 2024-2029
"Program perbaikan sumber daya manusia termasuk melalui program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan, perbaikan kualitas pendidikan serta penyempurnaan jaring pengaman sosial, menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia Indonesia," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (4/6/2024).
Bendahara negara itu menyontohkan negara maju seperti Korea Selatan yang berhasil keluar dari middle income trap. Menurutnya, Korea Selatan untuk mencapai hal tersebut perlu produktivitas yang tinggi serta konsisten selama 15 tahun menuju negara maju.
Baca juga: Tommy Djiwandono Bicara Kans Jadi Menkeu Usai Masuk Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran
"Investasi dan peranan sektor manufaktur di Korea Selatan tumbuh di atas 10 persen setiap tahunnya," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, dia juga memberikan contoh negara Taiwan yang mencatatkan investasi tumbuh 20 persen dan sektor manufaktur tumbuh diatas 8 persen. Hal ini sebagai pendorong Taiwan menjadi negara maju.
"Selain kualitas dan produktivitas dari sumber daya manusia, maka perbaikan iklim investasi untuk meningkatkan peranan investasi dan pertumbuhan sektor manufaktur menjadi kunci bagi perjalanan menuju Indonesia emas," jelas dia.
Terkini Lainnya
program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan mampu mendongkrak visi Indonesia emas pada tahun 2045
Khawatir Bias, Hippindo Tolak Zonasi Larangan Penjualan Produk Tembakau di RPP Kesehatan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pasca-Merger, Pelindo Masih Menanggung Utang Rp 49,87 Triliun
Bappenas: Kerugian Akibat Food Loose dan Food Waste Rp 551 Triliun Per Tahun
Produk China Masuk Indonesia Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Sikap Pengusaha
Jeda Siang, IHSG Menguat ke Posisi 7.144 Dikerek Sektor Saham Industri dan Transportasi
Pendapat Apindo Tentang Rasionalisasi Karyawan Pasca Merger Tokopedia-Tiktok