androidvodic.com

OCFI Dorong Peran Perempuan Lebih Luas dalam Penanganan Perubahan Iklim - News

News – Open Climate Change Financing in Indonesia (OCFI) mendorong partisipasi perempuan lebih luas dalam gerakan transisi energi Indonesia.

Membuka akses yang lebih besar bagi partisipasi perempuan dalam lapangan kerja hijau, berarti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi lokal semakin berkembang.

“Penting untuk meningkatkan pelibatan masyarakat di semua level terutama kaum perempuan hingga pada pengambilan keputusan, mulai dari tahapan perencanaan hingga pelaksanaan program pembangunan rendah karbon. Perempuan harus diberi tempat istimewa mulai dari perumusan rencana aksi hingga pelaksanaan di lapangan,” ungkap peneliti senior OCFI Elisabeth Kusrini, Rabu 12 Juni 2024.

Elisabeth menjelaskan, dalam konteks pembangunan rendah karbon Gender Equality and Social Inclusion (GESI) merupakan alat yang digunakan untuk analisis kesenjangan antara lelaki dan perempuan, non-disabilitas dan disabilitas, serta kelompok inklusi lainnya.

Konsep GESI sering digunakan sebagai parameter untuk memastikan kebijakan dapat memberikan perhatian khusus pada kesetaraan gender dan pelibatan kelompok marginal termasuk penyandang disabilitas.

“Dalam konteks perubahan iklim, dampak yang terjadi akibat perubahan iklim akan terdistribusi secara berbeda-beda antar kawasan, generasi, kelompok usia, kelompok pendapatan termasuk gender."

"Perbedaan dampak ini disebabkan adanya ketimpangan akses sumber daya keuangan, kepemilikan tanah, dan juga pengembangan pengetahuan dan keterampilan,” terang Elisabeth.

Dampak ini kemudian akan lebih parah bagi kelompok rentan dan termarjinalkan yang memiliki kerentanan lebih tinggi dalam merespon dan beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Jika terus berlanjut maka ketimpangan gender dan sosial ini akan mengakibatkan diskriminasi terhadap kelompok gender dan sosial.

Baca juga: Perubahan Iklim Penyebab Semua Peristiwa Cuaca Ekstrem?

Kondisi ini kemudian semakin diperparah dengan adanya perbedaan pandangan atas peran dan status perempuan di lingkungan masyarakat yang sering kali menjadi dasar atas pembatasan akses mereka terhadap pelayanan masyarakat.

Sehingga hal ini kemudian meningkatkan kerentanan mereka terhadap dampak perubahan iklim dan menghambat kemampuan mereka untuk beradaptasi.

“Sebagai kelompok yang paling bertanggung jawab dalam memastikan ketahanan pangan dan energi keluarga, kesulitan yang dihadapi perempuan dalam melakukan tugas sehari-hari kian meningkat karena perubahan iklim, termasuk kekeringan, banjir, dan gagal panen,” lanjutnya.

Di sisi lain, penyandang disabilitas menjadi salah satu kelompok yang mengalami efek perubahan iklim yang lebih intens akibat diskriminasi, marjinalisasi, dan keterbatasan akses pada sumber daya sosial dan ekonomi.

Baca juga: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Risiko Turbulensi Pesawat Imbas Kenaikan Suhu Atmosfer

Cuaca ekstrem dan degradasi lingkungan yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat mengakibatkan perpindahan paksa.

Penyandang disabilitas menghadapi risiko perpindahan paksa akibat iklim yang lebih tinggi yang memaksa mereka mendiami lingkungan yang telah terdegradasi tanpa rumah, pekerjaan dan layanan kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat