androidvodic.com

Perubahan Iklim Penyebab Semua Peristiwa Cuaca Ekstrem? - News

Banjir dan gelombang panas melanda seluruh Afrika, banjir besar di Brasil bagian selatan, kekeringan di Amazon, dan panas ekstrem di seluruh Asia, termasuk India.

Berita-berita tersebut penuh dengan kisah-kisah bencana cuaca yang mengkhawatirkan tahun ini, dan memang ada alasannya.

Sejauh ini, tahun 2024 merupakan tahun yang sangat buruk dalam hal cuaca ekstrem, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Kekeringan, panas ekstrem, dan banjir telah menyebabkan kerusakan parah terhadap kesehatan manusia dan mata pencaharian.

"Hampir setiap wilayah di dunia mengalami cuaca ekstrem dan peristiwa iklim yang sifatnya berbeda-beda," kata pakar iklim WMO Alvaro Silva kepada DW.

Akhir pekan terakhir bulan Mei juga tidak terkecuali. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, puluhan korban jiwa melayang setelah badai hebat dan serangkaian tornado melanda negara bagian di wilayah selatan.

Di Papua Nugini, ribuan orang diyakini terkubur di bawah tanah akibat peristiwa tanah longsor yang terjadi di bagian utara negara tersebut.

Sebuah sekolah dasar, beberapa tempat usaha, wisma dan pompa bensin juga ikut terkubur, demikian laporan Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Sementara di Teluk Benggala, badai Remal menerjang dengan kecepatan hingga 135 kilometer per jam dan menghantam kawasan pantai Bangladesh dan India.

Sekitar dua juta orang terkena dampak langsung badai ini, menurut BRAC, organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pembangunan internasional di Bangladesh.

Meskipun tidak semua cuaca ekstrem terjadi akibat perubahan iklim, kejadian tersebut semakin mungkin terjadi dan intensitasnya semakin meningkat karena emisi rumah kaca yang berasal dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas.

Tahun lalu, belahan Bumi Utara mengalami musim panas terpanas dalam 2.000 tahun terakhir, dan secara global, tahun 2024 diperkirakan akan menjadi lebih panas lagi.

Apa hubungan perubahan iklim dan cuaca ekstrem?

Perubahan iklim meningkatkan penguapan dan melepaskan lebih banyak uap air ke atmosfer. Hal ini menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi, banjir di beberapa daerah, dan kekeringan yang lebih ekstrem di daerah lain.

Suhu laut yang lebih hangat memperparah pola iklim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat