IHSG Sesi I Menguat 0,62 Persen ke Level 6.925 Ditopang Sektor Barang Baku - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,62 persen atau naik 42,96 poin ke level 6.925,66 pada sesi I perdagangan Rabu (26/6/2024).
Mengutip data RTI Business, indeks komposit berada di zona hijau sejak dibuka tadi dengan rentang 6.936 - 6.885.
Terpantau 278 saham menguat, 244 saham melemah, dan 251 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Pagi Ini Dibuka Menguat, Rupiah Melemah Lagi ke Rp 16.441 Per USD
IHSG telah membukukan nilai transaksi sebesar Rp 5,43 triliun dari volume perdagangan 7,14 miliar lembar saham dengan frekuensi sebanyak 457.301 kali.
Indeks sektoral terlihat mayoritas di zona hijau, hanya empat sektor menghuni zona merah.
Sektor barang baku menjadi penopang IHSG siang ini dengan kenaikan mencapai 1,79 persen.
Baca juga: Jeda Perdagangan, IHSG Melemah 0,30 Persen ke Level 6.868
Satu dari empat sektor yang melemah antara lain sektor transportasi melemah paling dalam 1,08 persen, disusul sektor keuangan, sektor industri, dan sektor cyclical.
Adapun tiga tiga saham teraktif di perdagangkan siang ini di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Terkini Lainnya
IHSG ditutup menguat 0,62 persen atau naik 42,96 poin ke level 6.925,66 pada sesi I perdagangan Rabu (26/6/2024).
Layanan BCA Mobile Eror, Ini Tanggapan Manajemen
BERITA REKOMENDASI
IHSG Sesi I Turun ke 7.046, Hanya Sektor Kesehatan di Zona Hijau
IHSG Pagi Ini Berada di Zona Merah, Rupiah Makin Anjlok
IHSG Pagi Ini di Zona Merah, Kurs Rupiah Makin Lesu
BERITA TERKINI
berita POPULER
Harga Pangan Dunia Naik, Rupiah Melemah, Kepala Bapanas: Maksimalkan Produksi Domestik
Samsung BRI Credit Card, Teman Setia K-Popers untuk Belanja Merchandise dan Menonton Konser
Harga Emas Antam Hari Ini, 26 Juni 2024: Turun Rp 7.000, Dibanderol Rp 1.361.000 per Gram
Rekomendasi Saham Hari Ini, ACES, MDKA dan BRIS Buy on Weakness
Pengawasan dan Distribusi LPG 3 Kg Tak Bisa Hanya Andalkan Pertamina