androidvodic.com

Achmad Yurianto Ajak Masyarakat Terapkan Protokol Corona Atas Kesadaran Sendiri Bukan Karena Diawasi - News

Laporan Wartawan News, Reza Deni

News, JAKARTA - Juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memastikan protokol kesehatan yang dijalankan secara disiplin menjadi modal utama kekuatan untuk menuju normal baru.

Menurutnya, semua orang perlu melakukannya secara keseluruhan.

"Kita jalankan protokol ini bukan karena daerah kita masuk pada wilayah yang menjalankan PSBB atau bukan. Kita melakukan ini bukan karena diperintah dan diawasi pemerintah," kata Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Rabu (3/6/2020).

Achmad Yurianto menyebut protokol kesehatan dijalankan karena kesadaran masing-masing setiap orang.

Baca: Intip Jajaran Produk Mitsubishi Motors di Indonesia yang Menggunakan Mesin MIVEC

"Karena keinginan kita sendiri untuk tidak sakit, melindungi diri sendiri, dan keluarga kita agar tidak jatuh sakit," katanya.

Achmad Yurianto menyebut hal ini menjadi penting, sementara di satu sisi, tidak mungkin tak ada aktivitas atau hanya sekadar berdiam diri.

Karena itulah, Achmad Yurianto menyebut masyarakat harus tetap produktif.

Baca: Ombudsman: Ribuan Orang Mengadu soal Bansos hingga Mekanisme Restrukturisasi Kredit Tidak Jelas

"Kita harus kembali lagi bisa produktif namum aman dari Covid-19. Ini pokok-pokok yang menjadi perhatian kita bersama dan inilah tujuan bahwa Covid-19 harus dihadapi bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil," kata Achmad Yurianto

"Oleh karena itu, mari kita akan memyelesaikan masalah ini dengan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan," katanya.

Seperti diketahui, jumlah kasus positif yang terjadi di Indonesia per Rabu (3/6/2020) mengalami penambahan sebanyak 684 orang.

"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 684 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 28.233 orang," ujar Yurianto.

Dari jumlah tersebut, Yuri mengatakan sebanyak 8.406 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan sebanyak 471 pasien.

"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 1.698 orang setelah penambahan 35 orang," tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat