androidvodic.com

KSAD Pantau Pemenuhan Kebutuhan Untuk Penanganan Covid-19, Termasuk Stok Plasma Konvalesen - News

Laporan wartawan News, Gita Irawan

News, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bersama jajaran pejabat tinggi TNI AD melakukan video conference terkait pemantauan berkala penanganan pasien Covid-19 serta kebutuhan alat kesehatan di Mabesad, Jakarta Pusat.⁣

Dalam kesempatan tersebut, KSAD Jenderal Andika Perkasa menerima sejumlah laporan baik terkait penangan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit TNI AD serta alat-alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penangan Covid-19.

Dilansir dari Chanel Youtube TNI AD yang dipulikasikan, Kamis (20/8/2020) Asisten Logistik KSAD, Mayjen TNI Jani Iswanto melaporkan soal pengadaan 68 alat PCR yang didatangkan dari luar negeri.

Baca: Nekat Jemput Paksa Jenazah Pasien Covid-19, 15 Warga Dikarantina dan Swab di RSKI Galang Batam

“Terkait pengadaan alat PCR dari luar negeri dengan total 68 alat, saat ini baru bisa tiba di Indonesia dan masih harus melalui tahap Bea Cukai 8 unit, secepatnya akan didistribusikan ke 8 Rumah Sakit yang diprioritaskan oleh KSAD,” kata Mayjen TNI Jani Iswanto.⁣

Kemudian Kepala RSPAD Letjen TNI Bambang Dwi Hasto melaporkan bila pihaknya sudah menerima dukungan alat yang diberikan KSAD.

“2 dukungan alat kepada RSPAD steril connecting divice dan alat pemisah darah sudah tiba," kata  Letjen TNI Bambang Dwi Hasto.

Baca: Update 20 Agustus: 1.348 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19, Kasus Baru dari Aljazair dan Korsel

Dalam telekonference tersebut KSAD Jenderal Andika Perkasa pun memantau perkembangan para prajurit yang terdampak Covid-19 di sejumlah Rumah Sakit TNI AD.

Kepala Rumah Sakit TK II DR R Hardjono Kolonel Ckm dr Bima WN melaporkan seorang prajurit TNI yang kini harus dirawat menggunakan ventilator.

“Pasien prajurit yang dirawat karena terdampak Covid-19, Praka Hasan Basri, umur 42 tahun, menggunakan ventilator karena saturasi dibawah 80 dan memiliki komorbit teroit,” ujar Kolonel Ckm dr Bima WN.⁣

Kepala Departemen Anestesi RSPAD Kolonel CKM dr Moch Hasyim mengatakan pasien dengan komorbit teroit memiliki tingkat risiko tinggi sehingga harus dibantu ventilator.

Baca: Cerita Pasien Covid-19 di Jogja Dipaksa Pindah Kos saat Perawatan, Demi Tenangkan Hati Warga

"Pasien dengan komorbit teroit memang sangat hight risk karena jantungnya itu dipacu oleh hormon dari teroitnya," ujarnya.

Meskipun harus menggunakan ventilator, tetapi pasien tersebut tetap bisa diberikan terapi plasma konvalesen.

Terkait stok plasma konvalesen, Letjen TNI Bambang Dwi Hasto mengatakan ada 40 perwira Secapa AD yang sudah dinyatakan negatif 2 kali hasil swab test melakukan donor plasma konvalesen.

"Jumlah pendonor plasma konvalesen dari Secapa AD ada 40 pasien. Posisi stok untuk plasma kovalesen hari ini ada 89," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, KSAD pun mendapatkan laporan soal permintaan plasma kovalesen dari rumah sakit lain kepada RSPAD.

Direktur Pembinaan dan Pengembangan RSPAD Kolonel CKM dr Nana Sarnadi menjelaskan ada sejumlah rumah sakit yang telah mengajukan permintaan plasma kovalesen kepada pihak RSPAD.

"Permintaan plasma convalescent dari rumah sakit lain, di antaranya Rumah Sakit Mayapada Jakarta, Pertamina Jakarta, Siloam Palembang, Ulin Banjarmasin, Husada Surabaya, Telogorejo Semarang,” katanya.

Mendengar laporan tersebut, KSAD menegaskan peningkatan penanganan pasien Covid-19, ketersediaan alat kesehatan serta kapasitas dan kebutuhan plasma konvalesen merupakan upaya yang dilakukan TNI AD untuk menekan meningkatnya orang yang terdampak Covid-19.⁣

“Segala pemenuhan akan kebutuhan penaganan Covid-19 serta plasma konvalesen ini akan sangat membantu masyarakat Indonesia,” ujar Jenderal TNI Andika Perkasa.⁣

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat