androidvodic.com

PTM 100 Persen Dinilai Tak Relevan Dilakukan Saat Ini, Pakar Epidemiologi Jelaskan Alasannya - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA- Pembelajaran tatap muka (PTM) memang harus menjadi prioritas.

Hal dikarenakan anak-anak sudah terlalu lama melakukan pembelajaran di rumah.

Pembelajaran tatap muka dinilai jauh lebih efektif ketimbang daring.

Baca juga: Omicron Terus Naik, Pelaksanaan PTM Gunakan Sistem Buka Tutup

Baca juga: Covid-19 Naik, Walkot Arief Putuskan PTM Kembali 50 Persen, Pegawai Pemkot Tangerang WFH 50 Persen

Namun, menurut Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia, ada yang harus diperhatikan.

Pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah menurut Dicky seharusnya membuat suatu konsep.

Siswa memeriksakan suhu tubuh sebelum masuk kelas pada pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SDN 065 Cihampelas, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Senin (10/1/2022). Dinas Pendidikan Kota Bandung menerapkan pembagian empat kelompok simulasi PTM 100 persen di Kota Bandung. Kelompok simulasi satu menjalankan PTM dengan jumlah 100 persen, kelompok dua 75 persen, tiga 50 persen, dan yang belum menjalankan PTM dengan kapasitas pelajar maksimal 25 persen. Sementara durasi pembelajaran dibatasi diatur per sesi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Siswa memeriksakan suhu tubuh sebelum masuk kelas pada pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SDN 065 Cihampelas, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Senin (10/1/2022). Dinas Pendidikan Kota Bandung menerapkan pembagian empat kelompok simulasi PTM 100 persen di Kota Bandung. Kelompok simulasi satu menjalankan PTM dengan jumlah 100 persen, kelompok dua 75 persen, tiga 50 persen, dan yang belum menjalankan PTM dengan kapasitas pelajar maksimal 25 persen. Sementara durasi pembelajaran dibatasi diatur per sesi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Dimana sekolah menjadi yang paling terakhir ditutup saat pandemi memburuk.

Namun segera dibuka ketika situasi terkendali.

"Dan ini kesalahan Pemda selama ini. Padahal prinsipnya ketika pandemi memburuk, sekolah terakhir ditutup.

Dan ketika membaik segera dibuka. Ini gak dilakukan selama ini. sehingga banyak sekali anak- anak lebih setahun tidak sekolah," ungkap Dicky pada Tribunnews, Jumat (21/1/2022).

Hal ini berbeda dengan pusat perbelanjaan yang langsung buka. Begitu pula pada pasar. Menurut Dicky telah terjadi salah kaprah.

Justru saat ini, ketika PTM dibuka 100 dengan situasi yang tidak relevan.

Dicky pun menambahkan jika situasi saat ini tidak relevan untuk membuka PTM 100 persen.

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)

Bahkan di beberapa kota di Jakarta, membuka sekolah untuk kapasitas 50 persen dinilai cukup mengkhawatirkan karena trend kenaikan kasus.

Terkini Lainnya

  • Pembelajaran Tatap Muka

  • Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia, ada yang harus diperhatikan saat Pembelajaran tatap muka (PTM).

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat