androidvodic.com

Dari Demicron ke Deltacron, Benarkah Ada Gabungan Varian Delta dan Omicron? Ini Ulasan Ahli - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA --Pada Desember 2021 lalu media sempat memberitakan tentang Delmicron atau yang disebut-sebut sebagai gabungan dari varian delta dan varian Omicron.

Ternyata hal ini tidak benar. Istilah Delmicron hanyalah bermula dari keterangan Dr Shashank Joshi, salah seorang anggota satgas dari negara bagian Maharashtra di India yang kebetulan diwawancara media, bukan dalam bentuk tulisan ilmiah.

Ini bukanlah varian baru, dan nampaknya tetapi merujuk pada kemungkinan pasien yang terserang varian Delta dan varian Omicron.

Baca juga: Berikut Kriteria Sembuh dari Omicron, Pasien Tanpa Gejala Harus Isolasi Selama 10 Hari

Baca juga: Setelah Virus Corona, Varian Delta, Omicron, Kini Ada Lagi Varian Baru Corona yang Namanya Deltacron

Otoritas berwenang di India termasuk yang ternama seperti Indian Council of Medical Research (ICMR) tidak pernah memberikan informasi tentang ada tidaknya Delmicron, juga tidak ada pernyataan dari organisasi resmi apapun di India, juga tidak ada penjelasan dari pakar lain yang menyebutkan tentang Delmicron

Namun situasi ini berbeda saat varian baru Deltacron atau gabungan Delta dan Omicron pada Februari ini menjadi perbincangan.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama (HO/TRIBUNNEWS)

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama
menuturkan, temuan ini pertama dilaporkan oleh badan resmi kesehatan Inggris United Kingdom Health Security Agency (UKHSA).

Sekuen dari 25 varian Deltacron bahkan sudah dikirim ke GISAID pada 7 Januari 2022.

Baca juga: Sejumlah Ahli Ragukan Varian Deltacron Covid-19, Kemungkinan Hanya Akibat dari Kontaminasi Lab

Baca juga: Apa Itu Deltacron? Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Siprus, Berikut Hal yang Perlu Diketahui

Awalnya varian Deltacron telah dilaporkan di Siprus tahun yang lalu, tapi waktu itu banyak yang menganggapnya sebagai pencemaran di laboratorium saja.

Tetapi sekarang, dilaporkan adanya varian hibrid Deltacron ini, yang disebut sebagai BA.1 + B.1617.2.

Di Inggris varian ini dimasukkan kedalam variant surveillance report.

Dugaannya varian baru ini terbentuk pada seseorang yang tertular dua varian ini sekaligus.

"Belum jelas apakah terjadi di Inggris atau merupakan kasus impor ke negara itu," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/2/2022).

Di sisi lain, WHO pada awal Januari 2022 ini baru menyebutkan bahwa memang mungkin saja seseorang terserang beberapa varian sekaligus, seperti juga mungkin saja seseorang terinfeksi Covid-19 dan juga pada saat yang sama terinfeksi flu.

Sejauh ini belum ada informasi resmi dari UKHSA tentang kemungkinan penularan dan berat ringannya varian baru ini.
Meski sudah ada pendapat beberapa pakar.

"Nampaknya kita masih perlu menunggu beberapa waktu kedepan," imbuh Guru Besar FKUI ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat