androidvodic.com

Aplikasi Good Doctor Bisa Bantu Pilih Olahraga yang Pas di Masa Pandemi Covid-19 - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA -  Tetap aktif dan berolahraga penting untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi ini.

Dengan olahraga dapat menjadi pertahanan yang membantu melawan virus.

Jika bingung harus mulai dari mana, masyarakat bisa mengandalkan teknologi aplikasi kesehatan digital seperti aplikasi Good Doctor yang menyediakan Sports Medicine Clinic secara khusus dengan dokter spesialis kedokteran olahraga bersertifikat.

Head of Medical Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) dr. Adhiatma Gunawan, mengatakan, olahraga telah menjadi tren gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Selama masa pandemi dan lockdown, lebih banyak pengguna yang tertarik untuk berbicara dengan konsultan olahraga.

"Mereka sering berkonsultasi mengenai jenis kegiatan olahraga yang paling cocok untuk mereka selama lockdown dan aktivitas normal baru agar mereka dapat mempertahankan status kebugaran dan memperkuat imunitas mereka,” kata Aditama dalam kegiatan virtual beberapa waktu lalu.

Baca juga: Deretan Olahraga Ringan Ini Bisa Dilakukan saat Isoman

Berdasarkan pengamatan pihaknya, konsultasi yang paling banyak ditangani oleh klinik ini adalah berat badan yang tidak ideal (25 persen), nyeri otot dan nyeri punggung serta saran olahraga untuk pasien obesitas.

Dengan tersedianya dokter spesialis kedokteran olahraga yang aktif di Sports Medicine Clinic, semakin banyak orang di Indonesia yang dapat berkonsultasi untuk memperoleh panduan olahraga yang disesuaikan untuk pengelolaan kesehatan yang lebih baik.

dr. Alvin Wiharja, Sp.KO. Spesialis Kedokteran Olahraga Good Doctor mengatakan, olahraga yang teratur akan membuat tubuh sehat dan bugar sehingga setelah seharian beraktivitas, tetap bisa melakukan aktivitas fisik atau hal-hal yang membutuhkan energi tetap bisa dilakukan dengan baik.

Berbeda dengan orang yang tidak berolahraga, kapasitas fisiknya akan menurun.

"Tetap sehat tetapi tidak bugar sehingga setelah melakukan aktivitas sepanjang hari, yaitu 8—10 jam, mereka tidak bisa lagi melakukan apa-apa," terang Dokter Alvin.

Jika tubuh tidak berolahraga secara teratur, stamina, daya tahan, kekuatan otot, daya tahan otot bahkan kelenturan  akan menurun, sehingga membuat lebih rentan terhadap cedera.

Latihan fisik seperti apa yang harus dilakukan?

Spesialis kedokteran olahraga di Good Doctor ini merekomendasikan, latihan fisik intensitas sedang selama 150—300 menit per minggu untuk latihan daya tahan jantung dan paru-paru (kardio) seperti berlari, berenang, dan bersepeda serta dua sesi latihan kekuatan otot per minggu.

Pastikan tidak berolahraga terlalu berat untuk menghindari kelelahan berlebihan yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun.

Namun, apabila intensitas latihannya ditingkatkan, justru akan menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Baca juga: Awas! Olahraga Pagi Hari di Jabodetabek Bisa Tingkatkan Sakit Jantung, Kok Bisa?

Untuk mengukur tingkat intensitas latihan yang dilakukan, ada trik mudah yang bisa dilakukan denga  menggunakan metode talk test.

“Apabila kita masih bisa berbicara dengan lancar saat berolahraga berarti intensitas rendah. Sudah susah atau terbata-bata berbicara saat berolahraga berarti intensitas sedang. Saat berolahraga kita sudah tidak bisa berbicara berarti intensitas tinggi," terangnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat