androidvodic.com

Lonjakan Kasus Covid-19 China Jadi Agenda Pertemuan WHO di Jenewa - News

Laporan Wartawan News, Fitri Wulandari

News, JENEWA - Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi selama jumpa pers terjadwal bahwa para ilmuwan China telah diundang untuk berpartisipasi dalam pertemuan Kelompok Penasihat Teknis tentang Covid-19 (TAG).

Kelompok ahli beranggotakan 30 orang ini dibentuk pada Juni 2020 untuk memberikan saran kepada badan kesehatan yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu dan Negara Anggota tentang mutasi dan varian virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, pertemuan terakhir kelompok itu telah digelar pada Oktober 2022.

Baca juga: Kasus Covid-19 di China Membludak, Peneliti Khawatir Kemungkinan Lahirnya Varian Baru

Dalam pernyataan sebelumnya, WHO mengatakan bahwa para ilmuwan China telah diundang untuk mempresentasikan data rinci tentang pengurutan virus pada pertemuan ahli di markas besar WHO di Jenewa, Swiss.

Dikutip dari laman news.un.org, Kamis (5/1/2023), perkembangan tersebut mengikuti pertemuan 'tingkat tinggi' yang diadakan pada Jumat lalu antara WHO dan pejabat kesehatan China yang diminta untuk berbagi informasi lebih lanjut tentang strategi Covid-19 negara itu.

"Pejabat tingkat tinggi dari Komisi Kesehatan Nasional China serta Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional kemudian memberikan pengarahan kepada WHO tentang strategi dan tindakan China yang berkembang di bidang epidemiologi, pemantauan varian, vaksinasi, perawatan klinis, komunikasi, dan R&D," jelas WHO.

WHO pun secara khusus meminta otoritas China untuk memperkuat pengurutan virus, manajemen klinis dan penilaian dampak dari lonjakan Covid-nya.

WHO kembali meminta untuk berbagi data spesifik dan real-time secara teratur tentang situasi epidemiologis.

"Termasuk lebih banyak data pengurutan genetik, data tentang dampak penyakit termasuk rawat inap, penerimaan dan kematian unit perawatan intensif (ICU), serta data tentang vaksinasi yang diberikan dan status vaksinasi, terutama pada orang yang rentan dan mereka yang berusia di atas 60 tahun," tegas WHO.

Baca juga: Pemerintah Korsel Kalang-kabut Cari Warga China yang Kabur Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Selain menawarkan dukungan pada bidang ini, pernyataan WHO menegaskan kembali pentingnya vaksinasi 'untuk melindungi dari penyakit parah dan kematian bagi orang yang berisiko lebih tinggi'.

Organisasi tersebut juga menawarkan untuk membantu melawan keragu-raguan vaksin di China, di mana telah dilaporkan terjadi perpindahan dari kebijakan 'nol COVID' yang telah lama diterapkan di negara itu.

Dalam sebuah cuitannya di Twitter pada Jumat lalu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa timnya 'sekali lagi' menekankan pentingnya transparansi dan berbagi data secara teratur.

"Untuk merumuskan penilaian risiko yang akurat dan untuk menginformasikan tanggapan yang efektif," kata Tedros.

Terkini Lainnya

  • Virus Corona

  • WHO mengatakan bahwa para ilmuwan China telah diundang untuk mempresentasikan data rinci tentang pengurutan virus pada pertemuan ahli di markas besar

  • Covid-19 di Singapura Alami Peningkatan, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

  • Virus Corona

  • BERITA REKOMENDASI

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat