androidvodic.com

Ketua Komisi VIII DPR RI Imbau Jemaah Haji untuk Istirahat yang Cukup Jelang Puncak Haji - News

News - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi mengimbau bagi jemaah haji Indonesia agar beristirahat yang cukup, dan jangan memforsir tenaga untuk mengerjakan amalan-amalan sunnah. 

Menurutnya, yang paling penting dalam berhaji adalah ketika wukuf di Arafah nanti, yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Untuk itu, jemaah haji sebaiknya makan makanan yang bergizi dan memeriksakan kesehatan kepada petugas kesehatan yang disiapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Khusus Jemaah Haji Lansia, kami sudah meninjau ke lapangan, alhamdulillah sudah tersedia fasilitas-fasilitas pendukung khusus untuk Jemaah Haji Lansia yang sudah disiapkan. Misalnya tadi menurut Kemenag sudah menyiapkan mobil golf sebanyak 40 unit, dan bahkan rencananya akan ditambah menjadi 20 unit,” ungkap Ashabul dalam keterangan persnya, Senin (26/6/2023). 

Hal itu diungkapkan Ashabul Kahfi saat memimpin Timwas Haji DPR dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023). 

Selain itu, Legislator Dapil Sulsel I ini mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hal-hal yang memang perlu diantisipasi ketika puncak haji di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina). 

“Kami sudah sampaikan semua kepada pak menteri hasil dari peninjauan kami dan Alhamdulillah hari ini dari informasi dari pak menteri termasuk dari Kemenkes sudah 99 persen semua persiapan siap semua, seperti komponen tenda, ketersediaan air dan lainnya,” ujar Politisi Fraksi PAN ini.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skema bagi Jemaah Haji Lansia untuk yang masih mampu tentu akan didampingi oleh petugas. 

Pihaknya mengiimbau, untuk Jemaah yang tidak memiliki kemampuan agar tidak memaksakan diri. Karena akan beresiko untuk dirinya sendiri, namun juga akan berakibat banyak hal buat yang lain.

“Kami sudah menyiapkan bagi para jemaah haji, misalnya untuk wukuf bisa kita safarikan, kalau tidak kuat safari wukufnya, kita siapkan badal hajinya, termasuk melempar jumroh di Jemarat. Ini juga cukup berat terutama jaraknya, bagi jemaah lansia yang tidak kuat juga lebih baik kita badalkan, tidak usah dipaksakan,” ujar Yaqut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat