androidvodic.com

Pandai Bahasa Arab, 768 Mukimin dan Mahasiswa Indonesia Backup 1.243 Petugas PPIH - News

News, MEKAH - Otoritas haji Indonesia dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI), akhir pekan ini, resmi mempekerjakan 768 mukimin Haramain (Mekkah - Madinah) dan mahasiswa Indonesia di Timur Tengah jadi petugas PPIH Arab Saudi selama musim Haji 1444 Hijriyah.

Mereka ini, dikenal dengan sebutan tenaga haji musiman.

Tugasnya membackup petugas haji rekrutmen PPIH ibadah dan kesehatan di Jakarta dan tenaga petugas haji daerah (TPHD) dari 14 embarkasi haji daerah.

Baca juga: Berumur 103 Tahun, Maemuna Jadi Calon Jemaah Haji Tertua dari Sumatra Selatan

Seperti musim haji empat dekade terakhir, Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri merekrut mereka, karena pengalaman, aksesibilitas dan terpenting kemampuan komunikasi dalam Bahasa Arab.

Di Jeddah, sejak Minggu (21/5/2023) hingga Senin (23/5/2023) ini, mereka mulai mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan pelayanan jemaah haji di Mekkah.

Para mukimin dan mahasiswa ini jadi tenaga supporting dan backup 1.243 tenaga PPIH dari kementerian agama dan kesehatan, yang direkrut dan dilatih pemerintah sepanjang Februari hingga awal Mei 2023 lalu.

Baca juga: Sebanyak 489 Petugas Haji Indonesia Terbang ke Arab Saudi

Para tenaga pendukung terdiri atas para warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi (mukimin) dan pelajar mahasiswa yang kuliah di Timur Tengah. Mereka akan bergabung bersama petugas non kloter PPIH Arab Saudi untuk melayani jemaah haji.

Bimtek ini digelar kurang 5 hari dari jadwal kedatangan sekitar 5.000 jamaah haji gelombang pertama dari 14 embarkasi di Madinah, Kamis (24/5/2023) pekan depan.

Seperti struktur pelayanan dan petugas haji Arab Saudi, ke-768 tenaga musiman haji ini akan fokus di tiga daerah kerja, Mekkah, Madinah dan dua bandara kedatangan dan kepulangan di Haramain.

Di seremoni pembukaan bimbingan teknis, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid dan Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, menekan fokus layanan ke 67 ribu jamaah lanjut usia atau sekira 30 persen dari total jamaah haji tahun ini, 207 ribu jemaah.

Fokus para tenaga musiman haji ini ikut membantu melayani jemaah pada layanan akomodasi, transportasi, katering, kesehatan, serta layanan umum lainnya.

Otoritas penyelenggara haji dan diplomasi Indonesia ini meminta para tenaga pendukung memanfaatkan Bimtek ini guna memahami tugas dan fungsinya.

Apalagi, ada sejumlah perkembangan signifikan dalam operasional haji, termasuk terkait banyaknya jemaah lanjut usia (lansia).

Baca juga: Diikuti 165.000 Calon Jamaah Haji Indonesia, BSI Gandeng Kemenag Gelar Manasik Akbar

"Fokus pada pelayanan, bukan fokus untuk berhaji. Menjadi petugas bukan untuk bisa beribadah haji, tapi untuk memberikan pelayanan kepada jemaah," tegas Eko Hartono di Jeddah, Minggu (21/5/2023).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat