Banyak yang Komorbid, Ada Jemaah Haji Meninggal Saat Masih Memakai Kain Ihram hingga di Depan Kabah - News
News, MAKKAH - Sebanyak 37. 309 jemaah haji yang pindah dari Madinah ke Makkah terdeteksi jemaah yang memiliki risiko tinggi.
Kepala Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Ardjuna menjelaskan,para jemaah berisiko tinggi memiliki komorbid yang menjadi trigger penyakitnya kambuh, diperparah lantaran kondisi cuaca yang cukup panas.
Baca juga: Batal Berangkat Haji, Baim Wong: Anggap Saja untuk Jaga Istri yang Keguguran
Sebagian besar jemaah menderita ISPA (infeksi saluran nafas akut).
"Hal ini menjadi penyebab tingginya angka kematian," ujarnya Jumat (9/6/2023).
Dijelaskan sudah ribuan jamaah haji yang secara sukarela memeriksakan kesehatannya ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Jermaah beresiko tinggi berasal dari provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah serta jemaah haji asal Provinsi Lampung.
Baca juga: Dua Hari Terakhir Ada 10 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Jumlah Tertinggi Sejak 2016
Sampai saat ini ada 1,919 jemaah yang sudah memeriksakan diri ke klinik dalam seminggu pertama.
Di luar itu dideteksi 145 kasus ditemukan di sektor. Sebanyak 13 kasus dirujuk ke rumah sakit.
"Pencegahan yang paling simpel minum air tanpa menunggu haus," jelasnya.
![Jemah lansia usai malaksanakan umrah di Masjidil Haram](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jemaahsd1.jpg)
Sampai sekarang, ada 61 jemaah yang rawat jalan, 14 orang menjalani rawat inap. Jika dilihat asal jemaah, secara berurutan tertinggi dari Jawa Tengah , Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.
Dokter Arjuna juga mengungkap ada jemaah haji yang meninggal masih menggunakan kain ihram.
Ada yang meninggal saat melaksanakan atau sesudah tawaf di depan Kabah.
Baca juga: Viral Jemaah Haji Indonesia Terlantar, Kronologis, Respon Kemenag hingga Perekam Video Minta Maaf
"KKHI mencoba mencari faktor penyebab. Ada kemungkinan jemaah kecapekan setelah menempuh perjalanan dari Madinah ke Makkah. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 4-5 jam. Setelah sampai di hotel, jemaah ada yang langsung diminta untuk umroh," katanya.
Direktur Bina Haji Arsyad Hidayat tahun ini angka kematian jamaah haji tertinggi dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
Arsyad mengimbau, agar petugas haji meningkatkan kesigapan terhadap para jamaah haji, terutama jamaah haji lansia.
"Angka kematian jamaah haji berisiko tinggi, cukup tinggi. 75 persen (jamaah haji) berisiko tinggi
Ada korelasi kuat antara jamaah yang diberangkatkan lansia dengan tingginya angka kematian," ungkap Arsyad.
Terkini Lainnya
Ibadah Haji 2023
Banyak jemaah haji yang memiliki komorbid meninggal. Ada yang masih menggunakan kain ihram, bahkan di depan kabah.
Menko PMK Sebut Banyak Perbaikan Penyelenggaraan Haji 2024, Terobosan Murur hingga Tata Kelola Dam
BERITA REKOMENDASI
Per Juli 2023, Dana Haji yang Dikelola BPKH Capai Rp 158 Triliun
BERITA TERKINI
berita POPULER
Menko PMK Sebut Banyak Perbaikan Penyelenggaraan Haji 2024, Terobosan Murur hingga Tata Kelola Dam
Jemaah Haji Banten dan Semarang Diantar ke Asrama Haji Debarkasi Baru
Proses Pemulangan Jemaah Haji Gelombang II dari Bandara AMAA Madinah Dimulai, Total Ada 324 Kloter
Pembentukan Pansus Haji Dinilai Kurang Beretika Sebab Ratusan Ribu Jemaah Masih Berada di Tanah Suci
Pemulangan Jemaah Haji Gelombang I ke Tanah Air Berakhir, 229 Kloter Tinggalkan Makkah