androidvodic.com

Cerita Jemaah Haji Asal Solo, Sempat Terpisah dari Suami, Berangkat ke Madinah Gara gara Mati Lampu - News

News, MAKKAH- Sepasang suami istri yang berangkat dari Solo Jawa Tengah awalnya yakin akan berangkat secara bersama-sama.

Namun, mati lampu seketika serta proses visa sang suami yang belum keluar, sementara sang istri tiba tiba sudah berada di Arab Saudi menjadi bagian rombongan jemaah haji lain.

Baca juga: Irjen Kemenag Minta Petugas Haji Siapkan Fisik saat Puncak Haji

Hal ini dikisahkan oleh M Henikam, Kasie Siskohat Daker Makkah Sabtu (17/6/2023).

Kedatangan jemaah yang dimaksud, tak tecatat sebagai jemaah haji yang datang melalui bandara Madinah, tentu saja sedikit membuat petugas haji terheran heran.

Henikam merahasikan nama jemaah yang dimaksud namun memastikan jemaah asal Solo itu sudah bersama sang suami untuk melaksanakan ibadah haji bersama sama.

Baca juga: Manfaat Minum Air Zamzam Bagi Jemaah Haji Bisa Cegah Flu

"Kejadian itu adalah jemaah yang berasal dari kloter (SOC) 5 pemberangkatan dari Solo. (Jemaah haji), pasangan suami istri. Ternyata suami belum saudi visa bio, karena tahun ini Saudi pertama kali menerapkan viso bio. Sementara istrinya sudah," Henikam mengawali cerita.

Lantaran sang suami belum keluar visanya, maka pihak embarkasi menyarankan agar istri jemaah yang dimaksud menunda keberangkatan agar bisa berangkat bersama sama.

M Henikam, Kasie Siskohat Daker Makkah
M Henikam, Kasie Siskohat Daker Makkah (News/RACHMAT HIDAYAT)

Tunda keberangkatan yang semula ikut rombongan kloter 5 ditunda menjadi rombongan kloter 9.

"Namun saat SOC (kloter 5) didorong untuk keberangkatan ke bandara, waktu itu kondisi di SOC mati lampu. Nah, jemaah ini karena ketidaktahuannya yang seharusnya tidak ikut dalam rombongan kloter 5 akhirnya, masuk dan ikut (rombongan) kloter lima," Henikem menjelaskan.

Saat ikut rombongan jemaah dari kloter lima, tak satupun jemaah mengetahui. Jemaah yang dimaksudkan itu seharusnya tak ikut rombongan sudah dikeluarkan dari rombongam.

Jemaah itu, kemudian sampai di bandara Madinah.

Nah,saat dilakulan pengecekan ulang, saat tiba di Madinah jemaah bertambah satu.

Seharusnya 360 bertambah satu menjadi 361 tambahan jemaah yang seharusnya ditunda keberangkatannya.

'Ini menjadi catatan, meski sudah ada pencatatan secara elektronik, ternyata masih ada jemaah yang bisa masuk Arab Saudi (tidak tercatat sebagai rombongan). Untungnya, jemaah yang dimaksud membawa dokumen lengkap," Henikem menjelaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat