androidvodic.com

Hari Ini Matahari Melintas di Atas Kakbah, Jemaah Haji Jangan Paksakan Diri Lihat di Masjidil Haram - News

Laporan Wartawan News, Anita K Wardhani dari Arab Saudi

News, MAKKAH - Senin, 27 Mei 2024 ada momen Rashdul Qiblah atau Istiwa Azam, dimana saat itu posisi matahari tepat di atas Kakbah.

Matahari akan melintas di atas Kakbah sekitar pukul 12.17 atau 12 lebih 18 menit waktu Arab Saudi, di Indonesia pukul 16.17 atau 16.18 WIB.

"Ini cara yang mudah bagi umat muslimin untuk menggunakan astronomi Islam dalam menentukan kiblat," kata Ahmad Sidqi, Konsultan Ibadah Daker Makkah, saat ditemui di Makkah, Senin (27/5/2024).

Menurut Sidqi, peristiwa ini hanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada 27 Mei 2024 kemudian 16 atau 17 Juli pada pukul 16.27 WIB atau 12.27 Waktu Arab Saudi (WAS).

Menurut Sidqi, ini adalah peristiwa yang lazim terjadi.

Kalau pun sekarang terjadi ketika banyak jemaah haji berkumpul di Kota Suci Makkah, jemaah haji diminta tak memaksakan diri untuk melihat fenomena ini.

Jemaah haji diminta tak paksa dirinya ke Masjidil Haram saat tengah hari atau momen Rashdul Qiblah terjadi.

Baca juga: Cek Arah Kiblat, Bertepatan dengan Fenomena Matahari di Atas Kakbah pada 27 dan 28 Mei 2024

"Ini fenomena lazim. Yang perlu diperhatikan agar suhu di Makkah diperhatikan, lebih dari 40 derajat. Ini sangat berbeda dengan suhu di Indonesia," kata Sidqi.

"Tetap jaga kesehatan, selama di kota Makkah dan Madinah.Tetap jaga kesehatan dengan beradaptasi, serig minum agar tak dehidrasi, lakukan ibadah sesuai kemampuan kesehatan, jangan paksa yang sunah apalagi mubah, wajibnya ketinggalan," lanjut dia.

Lantas, bagaimana agar bisa melihat arah kiblat apakah sudah pas arah kiblat di Kakbah Makkah saat peristiwa ini?

Caranya, bayangan yang terjadi pada 16.17 WIB, inilah arah kiblat yang sebenarnya.

Kementerian Agama (Kemenag) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat yang akan berlangsung Kegiatan ini

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib menjelaskan, Hari Sejuta Kiblat bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa siapa saja dapat mengukur arah kiblat, tanpa memerlukan keahlian atau peralatan khusus.

"Di saat Istiwa Azam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,” ujar Adib di Jakarta, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Pekan Depan Saatnya Cek Arah Kiblat, 27 dan 28 Mei Matahari Melintas di Atas Kakbah

Adib melanjutkan, pada waktu yang telah diperhitungkan melalui metode ilmu falak, bayangan semua benda yang berdiri tegak lurus akan sejajar dengan arah kiblat.

Peristiwa astronomi ini terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Ka'bah.

Menurut Adib, Hari Sejuta Kiblat ini bukan untuk mengubah arah kiblat, terutama bagi masjid yang sudah diukur sebelumnya. Namun, acara ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa mereka dapat mengukur arah kiblat dengan mudah pada tanggal tersebut.

"Momen Istiwa Azam ini bersifat konfirmatif sehingga jika sudah benar, momen ini akan menegaskan kebenaran arah kiblat. Jika belum benar atau ada keraguan, ini menjadi kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat,” jelas Adib.

Hari Sejuta Kiblat yang diinisiasi Kemenag melibatkan seluruh aspek masyarakat di Indonesia untuk mengukur arah kiblat secara serentak di tempat masing-masing pada 27 Mei 2024. Kegiatan ini juga menawarkan doorprize dengan total nilai 20 juta rupiah.

Syarat dan Ketentuan Ikut Hari Sejuta Kiblat

Untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat, masyarakat dapat mengikuti syarat dan ketentuan berikut:

1. Mendaftar melalui link: s.id/harisejutakiblat
2. Follow Instagram @bimasislam dan @harisejutakiblat
3. Upload foto saat melakukan pengukuran arah kiblat
4. Tag dan mention akun @harisejutakiblat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat