androidvodic.com

PM Jepang Shinzo Abe Pertimbangkan Membantu Biaya Sewa Kantor Pelaku Bisnis dan Para Pelajar - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO - Hari ini Rabu (29/4/2020) adalah hari libur dimulainya Golden Week di Jepang. Namun parlemen dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tetap bekerja untuk segera memutuskan anggaran tambahan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi Corona.

"Kami akan mempertimbangkan dukungan untuk bisnis yang mengalami kesulitan membayar sewa dan siswa yang memiliki kehidupan yang sulit," ungkap PM Jepang Shinzo Abe, Selasa (28/4/2020).

Dengan penyebaran coronavirus baru, pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada bisnis yang memiliki kesulitan membayar sewa dan siswa yang memiliki kehidupan yang sulit karena pendapatan kerja paruh waktu (baito) mereka menurun.

Baca: Satgas Lawan Covid-19 DPR Bantah Obat Herbal yang Kini Heboh Diimpor dari China

Mengenai dukungan untuk bisnis yang telah menjadi sulit untuk membayar sewa, Partai Demokrat Liberal (LDP) mengusulkan sistem untuk mensubsidi sewa dengan menggunakan pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan, dan Perdana Menteri Abe akan mempertimbangkannya.

Kelima partai oposisi telah mengajukan usulan berupa penundaan pembayaran, dan diharapkan pembicaraan pihak yang berkuasa dan oposisi akan dilakukan pada Rabu (29/4/2020) ini.

Baik partai-partai yang berkuasa maupun oposisi menyerukan dukungan bagi siswa yang pekerjaan paruh waktunya menurun dan kehidupan mereka sulit.

Restoran masakan Perancis di lantai 2 sebuah gedung pertokoan di Nakano yang menuliskan pada jendela restorannya karena kesulitan keuangan.
Restoran masakan Perancis di lantai 2 sebuah gedung pertokoan di Nakano yang menuliskan pada jendela restorannya karena kesulitan keuangan. "Tolong kami yang ada di tengah Nakano" (Koresponden News/Richard Susilo)

Hal itu mendapat perhatian yang sangat besar dari semua partai di Jepang.

"Segala macam upaya bisa dilakukan untuk membantu para pelajar. Misalnya pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan, penundaan pembayaran uang sekolah dan sebagainya, masih dipikirkan bersama-sama," kata sumber News, Rabu (29/4/2020).

Di sisi lain, karena perpanjangan penutupan sekolah, ada juga panggilan untuk mengubah waktu penerimaan dan awal semester baru menjadi ke bulan September.

Baca: Kronologis Tertangkapnya Oknum Petugas Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar Saat Selundupkan Sabu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang, Koichi Hagiuda telah mengakui bahwa ada masalah yang dapat dibicarakan bersama ke berbagai kalangan di masyarakat.

Partai Demokrat Liberal berhati-hati tentang perubahan masa sekolah, karena harus mempertimbangkan menggunakan kelas online terlebih dahulu.

Sementara Partai Demokrat Konstitusional dan partai-partai lain memutuskan untuk melanjutkan sambil mendengarkan pendapat situs sekolah seperti apakah mungkin perubahan masa belajar tersebut.

Rabu (29/4/2020), Diet (parlemen) Jepang juga akan membahas proposal anggaran tambahan yang mencakup langkah-langkah ekonomi seperti pembayaran tunai 100.000 yen per kepala.

Ini adalah pertama kalinya dalam sembilan tahun sejak pembahasan mengenai anggaran tambahan untuk pemulihan darurat. Sebelumnya dilakukan tahun 2011 saat terjadi gempa besar Jepang Timur.

RUU anggaran tambahan diharapkan melewati pembahasan dengan baik Rabu (29/4/2020) ini serta keputusan bersama semua partai, sehingga besok Kamis sudah dapat diimplementasikan dengan baik ke masyarakat.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat