Tentara Wanita Malawi Diperkosa Saat Sedang Mandi - News
News, LILONGWE - Seorang tentara langsung dipecat dan dijebloskan ke penjara militer, akibat kepergok memperkosa seorang prajurit wanita saat korban sedang mandi.
Kopral Thomas Carter dilaporkan "berkeliaran" di luar blok setelah mabuk di suatu malam, sebelum dia melancarkan aksi kejinya.
Menurut pengakuannya yang diberitakan The Sun Sabtu (1/8/2020), Carter sedang "mabuk" setelah merayakan promosi jabatan di Malawi, Oktober 2019.
Baca: Ayah yang Dibunuh Gara-gara Aniaya Ibu & Perkosa Anak Sempat Telepon Saudara, Ngaku Terancam
Tentara berusia 28 tahun itu berasal dari Resimen Medis 3, dan berjalan kembali ke markas dengan seorang teman dan korban usai merayakan promosi jabatan.
Pengadilan militer mengungkap, setelah pemerkosaan itu korban mengusir Carter pergi sebelum pelaku kabur.
Carter membantah tuduhan penyerangan seksual itu, tapi dinyatakan bersalah di Pengadilan Militer Bulford.
Pengacara Robin Leach membela kliennya dengan berujar, perwira senior menyebut Carter "dapat diandalkan, bersemangat tinggi, dan teladan bagi teman-temannya."
Dia meminta kliennya tetap diizinkan bertugas di Angkatan Darat Inggris.
Namun pengadilan militer menolaknya, dengan menjatuhi hukuman penjara 8 bulan dalam tahanan militer.
Pelaku juga dimasukkan ke daftar pelanggar seks selama 5 tahun.
Wakil Hakim Advokat Jenderal Alan Large mengatakan, "Derajat Anda turun gara-gara alkohol dan itu tidak dapat diterima."
"Tapi tak diragukan lagi ini sangat serius, sehingga Anda harus diberhentikan dari jajaran militer dan dari pengabdian ke Yang Mulia."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tentara Wanita Diperkosa Saat Mandi, Pelaku Mabuk Usai Promosi Jabatan"
Terkini Lainnya
Kopral Thomas Carter dilaporkan "berkeliaran" di luar blok setelah mabuk di suatu malam, sebelum dia melancarkan aksi kejinya.
Shin Bet Bebaskan 50 Warga Palestina Gegara Penjara Penuh, Direktur RS Al-Shifa Bikin Heboh Tel Aviv
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hizbullah Gempur Markas Besar Batalyon Sahel di Barak Beit Hillel dengan Roket Falaq
Partai Demokrat Tanggapi Wacana Ganti Capres usai Joe Biden Dinilai Babak Belur di Debat Perdana
Dataran Tinggi Golan Dihujani Drone Hizbullah, 18 Pasukan Israel Terluka
Liga Arab Putuskan Hapus Label Hizbullah sebagai Organisasi Teroris
Rusia Serang New York di Donbass Pakai Bom Raksasa, 60 Tentara Ukraina Tewas, Gedung Lenyap