Pasar Saham AS Diperkirakan Terkoreksi Jika Biden Terapkan Lockdown Ketat - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dianggap lebih pro kesehatan, sehingga berpotensi mendorong terjadinya lockdown yang ketat di AS untuk mengatasi pandemi corona atau Covid-19.
Pengamat pasar modal Hans Kwee memperkirakan pasar saham AS terkoreksi jika Biden benar menerapkan lockdown ketat.
"Penguncian ekonomi akibat pendemi berpotensi menurunkan aktivitas ekonomi dan berpotensi mendorong pasar saham terkoreksi," ujarnya, Minggu (8/11/2020).
Menurut Hans, kenaikan kasus Covid 19 di berbagai negara memang menjadi perhatian pelaku pasar beberapa pekan terakhir.
Baca juga: CEO Apple Dituntut Pemegang Saham Akibat Penjualan iPhone di China
Baca juga: Didorong Pilpres AS, IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham dari Analis
Baca juga: 7 Rekomendasi Tayangan Horor dan Thriller yang Menegangkan di Viu, Black hingga Strangers From Hell
Bahkan peningkatan kasus telah memaksa beberapa negara juga melakukan penguncian kembali dan cenderung menghalangi tren pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
"Inggris memasuki penguncian kedua untuk menekan peningkatan jumlah kasus Covid-19. Italia dan Norwegia juga memperketat pembatasan akibat naiknya kasus Covid-19," pungkas Hans.
Terkini Lainnya
Penguncian ekonomi akibat pendemi berpotensi menurunkan aktivitas ekonomi dan berpotensi mendorong pasar saham terkoreksi
Foto Lionel Messi memandikan Lamine Yamal saat bayi beredar jelang final Euro dan Copa America - 'Awal dua legenda'
BERITA TERKINI
berita POPULER
Populer Internasional: Netanyahu Takut Singgah di Eropa - Hizbullah Rilis Video Misi Hoopoe Part 2
Yordania Diduga Bantu Israel: Mau Sabotase Rujuk Hamas-Fatah di China, Kirim Tentara ke Tepi Barat
Jurnalis Israel: Netanyahu Dua Muka, Langkah Catur Yahya Sinwar di Perang Gaza Sukses
Houthi Yaman Ancam Serang Situs-situs di Arab Saudi jika Mereka Bergabung dengan Agresi Militer AS
Hizbullah Terapkan Strategi Membuat Tuli dan Buta Israel, Teknologi Canggih Terkecoh Perangkat Jadul