androidvodic.com

Rekor Tertinggi, Inggris Catat Kasus Harian Covid-19 Lampaui 100.000 - News

News - Untuk pertama kalinya sejak awal pandemi, kasus harian Covid-19 di Inggris telah melampaui 100.000.

Dilansir BBC, sekitar 106.122 kasus diumumkan pada hari Rabu (22/12/2021).

Angka tersebut memecahkan rekor kasus harian Covid-19 Inggris.

Delapan kasus harian tertinggi Inggris sejak pandemi dimulai pada 15 Desember 2021.

Sebanyak 8.008 orang dirawat di rumah sakit karena virus corona pada Selasa (21/12/2021), tertinggi sejak 22 November.

Baca juga: Kasus Kematian Pertama Terkait Omicron di AS: Pasien Belum Divaksin dan Miliki Masalah Kesehatan

Baca juga: 74 Persen Orang yang Terpapar Omicron di Inggris Alami Gejala Berbeda, Bukan Gejala Klasik Covid-19

Namun, angka rawat inap tersebut menurun dibandingkan puncak musim dingin lalu.

Sementara Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan tidak ada aturan pembatasan baru yang diberlakukan sebelum Natal.

Namun pada hari Selasa, perdana menteri menolak menjelaskan langkah-langkah baru setelah Natal di tengah penyebaran varian Omicron yang cepat.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers virtual tentang pandemi Covid-19, di dalam 10 Downing Street di pusat kota London pada 27 Januari 2021.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers virtual tentang pandemi Covid-19, di dalam 10 Downing Street di pusat kota London pada 27 Januari 2021. (Geoff PUGH / POOL / AFP)

Rekor 968.665 suntikan booster di hari Selasa, sehingga ada 6,1 juta orang yang sudah mendapat dosis ketiga hanya dalam seminggu terakhir.

Angka yang dilaporkan hari Rabu adalah yang tertinggi sejak penguncian massal dimulai pada Mei dan Juni tahun lalu.

Puncak pasien rumah sakit selama gelombang kedua awal tahun ini adalah 39.254 pada 18 Januari, hampir lima kali lebih tinggi dari tingkat saat ini.

Namun, angka rawat inap dan kematian lebih sedikit, dengan perubahan umumnya diamati setelah kasus mulai meningkat.

Studi awal dari Skotlandia dan Afrika Selatan tampaknya menunjukkan Omicron mungkin lebih ringan daripada varian lain, dengan lebih sedikit orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Analisis terpisah mengenai Omicron oleh Imperial College London menunjukkan mutasinya telah membuat varian ini lebih ringan daripada Delta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat