androidvodic.com

Jerman Sebut Rusia Bahayakan Perdamaian Eropa dan Ciptakan Perang Dingin Baru - News

News - Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock menyebut Rusia membahayakan perdamaian Eropa karena ancaman invasi Ukraina.

Selain itu, Baerbock juga menyebut Rusia bisa menciptakan Perang Dingin baru.

Hal ini ia sampaikan setelah mengetahui Rusia menambah pasukan tentara besar-besaran dan peralatan militer di perbatasan Ukraina.

Baerbock mengaku prihatin atas penambahan pasukan dan peralatan militer tersebut.

Untuk itu, ia meminta Rusia menunjukkan langkah serius untuk mencegah eskalasi yang mungkin terjadi.

"Belum pernah terjadi sebelumnya, pengerahan pasukan di perbatasan dengan tuntutan Ukraina dan Perang Dingin."

"Rusia menantang prinsip tatanan perdamaian di Eropa," kata Baerbock dalam pernyataannya yang dikutip Tribunnews dari BBC, Jumat (18/2/2022).

"Moskow harus menunjukkan langkah serius untuk deeskalasi," tambahnya

Baca juga: Rusia Rilis Tanggapan untuk AS Soal Jaminan Keamanan

Baca juga: Para Pemimpin Dunia Tolak Tes Covid di Rusia, Khawatir DNA-nya Dicuri untuk Dijadikan Senjata?

Pengambilan video selebaran ini diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, bagaimana penembak peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Uni Pasukan Respons Negara, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut
Pengambilan video selebaran ini diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, bagaimana penembak peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Uni Pasukan Respons Negara, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut "senjata nuklir" jika ada ancaman dari Barat, di tengah krisis di Ukraina. (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) (AFP/-)

Pernyataan tersebut merujuk pada serangkaian tuntutan yang dibuat Rusia atas keamanan Eropa.

Di mana Rusia berusaha membatasi kekuatan militer Barat di negara-negara yang dianggap berada dalam lingkup pengaruhnya sendiri.

Sementara Barat menolak gagasan bahwa Rusia memiliki hak untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri negara-negara yang dekat dengan perbatasannya, seperti yang dilakukan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Adapun, Perang Dingin adalah periode pasca perang abad ke-20 ketika persaingan antara Barat dan Uni Soviet membawa dua negara adidaya global ke ambang perang nuklir.

Untuk itu, Baerbock menyerukan agar upaya diplomasi dilanjutkan demi menghindari Perang.

"Bahkan langkah-langkah kecil menuju perdamaian lebih baik daripada langkah-langkah besar menuju perang," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat