androidvodic.com

Gempa 6,7 SR Guncang Pantai Nikaragua, Tidak Ada Ancaman Gelombang Tsunami - News

News - Gempa berkekuatan 6,7 SR melanda lepas pantai barat Nikaragua, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS).

Dilansir Al Jazeera, tidak ada ancaman gelombang tsunami yang dilaporkan setelah gempa bumi.

Gempa bumi terjadi pukul 01:47 waktu setempat, Kamis (21/4/2022), di kedalaman 25,3 kilometer.

Pusat gempa sekitar 61 kilometer dari wilayah pesisir Masachapa, data USGS melaporkan.

Baca juga: Gempa M 5,2 di Halmahera Utara, Dua Warga Luka Ringan, 69 Rumah & Satu Tempat Ibadah Rusak Berat

Baca juga: Sumba Barat Daya Diguncang Gempa Magnitudo 5,1 dan Tak Berpotensi Picu Tsunami

Tidak ada laporan kerusakan yang dilaporkan, tetapi penduduk mengatakan kepada penyiar lokal, La Nueva Radio Ya bahwa getaran kuat terasa di ibu kota, Managua.

Sementara itu, USGS mengatakan ada kemungkinan kecil korban dan kerusakan akibat gempa tersebut.

Namun, badan tersebut mencatat bahwa ada struktur di wilayah tersebut yang rentan terhadap gempa bumi.

Gempa bumi terjadi secara sporadis di Nikaragua.

Baca juga: Berita Foto : Melihat Festival San Sebastian di Nikaragua

Baca juga: Nikaragua Putus Hubungan Diplomatik dengan Taiwan dan Beralih ke Cina

Gempa Nikaragua 2022
Gempa berkekuatan 6,7 SR melanda lepas pantai barat Nikaragua, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS), tidak ada ancaman gelombang tsunami

Dikutip volcanodiscovery, umumnya gempa sebesar ini dicatat oleh lebih dari satu lembaga dan hasilnya dapat bervariasi, dengan laporan berikutnya yang datang setelah yang pertama sering kali menunjukkan lebih akurat.

Berdasarkan data seismik awal, gempa seharusnya dirasakan secara luas oleh hampir semua orang di wilayah pusat gempa. Ini mungkin menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang.

Al Jazeera mencatat, pada 2014, gempa bumi berkekuatan 6,2 di Nikaragua barat menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 33 lainnya.

Pada 1972, gempa bumi dengan kekuatan yang sama melanda 48 kilometer utara Ibu Kota Managua, menewaskan sedikitnya 5.000 orang dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

(News/Andari Wulan Nugrahani)

 
 

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat