androidvodic.com

Ketegangan Meningkat, Ukraina Hancurkan Patung Persahabatan dengan Rusia yang Berusia Puluhan Tahun - News

News - Rusia telah meningkatkan serangannya di Ukraina, dengan menyerang beberapa kota dan desa di Wilayah Timur.

Rusia dan Ukraina sebenarnya telah menderita kerugian yang tak terkira akibat perang, tetapi sudah lebih dari dua bulan mereka terus berdiri melawan musuhnya.

Dalam aksi terbaru, pihak berwenang di Kyiv pada Selasa (26/4/2022) menghancurkan sebuah monumen atau patung bersejarah yang melambangkan hubungan persahabatan antar negara bekas Uni Soviet, yakni Ukraina dan Rusia.

Selama puluhan tahun, patung tersebut telah menjadi simbol persahabatan antar dua negara bertetangga itu.

Patung perunggu setinggi delapan meter menunjukkan dua pria yang diibaratkan pekerja Rusia dan Ukraina, tengah memegang medali yang mewakili Ordo Persahabatan Rakyat Uni Soviet.

Patung itu terletak di bawah lengkungan titanium yang menjulang tinggi, "Lengkungan Persahabatan Rakyat", yang berdiri di pusat kota Kyiv.

Baca juga: AS Desak 40 Negara Pasok Senjata ke Ukraina: Kita Harus Gerak Cepat

Dikutip dari First Post, instalasi berbentuk pelangi itu diberikan ke Ukraina oleh pemerintah Soviet pada tahun 1982 sebagai simbol hubungan antara Rusia dan Ukraina.

Patung itu didirikan untuk memperingati ulang tahun ke-60 Uni Soviet dan perayaan 150 tahun Kyiv.

Lengkungan Persahabatan dibangun oleh pematung A Skoblikov dan arsitek I Ivanov.

Monumen ini terdiri dari tiga elemen: lengkungan besar berdiameter 50 meter, berbentuk pelangi, terbuat dari titanium, patung perunggu, dan prasasti granit yang menggambarkan para peserta Dewan Pereyaslav tahun 1654, dimana kesetiaan dijanjikan oleh Cossack Ukraina kepada tsar Rusia.

Tidak Ada Persahabatan Lagi

Wali Kota Kyiv Vitaly Klitschko mengatakan, penghancuran patung itu menjadi simbol tidak adanya lagi persahabatan antara Ukraina dan Rusia.

"Kita sekarang melihat apa itu 'persahabatan'? yang ada penghancuran kota-kota Ukraina dan mereka membunuh puluhan ribu orang yang damai."

"Saya yakin monumen seperti itu memiliki arti yang sama sekali berbeda sekarang," kata Wali Kota Kyiv Vitaly Klitschko, katanya kepada BBC.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat