androidvodic.com

Kapal Penyelaman Khusus Dikerahkan Cari Korban Tenggelamnya Kapal Wisata KAZU I di Shiretoko Jepang - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO - Markas Besar Japan Coast Guard (JCG) atau Penjaga Pantai Regional 1 (Kota Otaru) dan lainnya terus mencari 12 orang yang hilang korban kecelakaan kapal wisata "KAZU I".

Kapal wisata "KAZU I" yang ditumpangi 26 orang tersebyt sebelumnya mengalami kecelakaan dan tenggelam di Semenanjung Shiretoko di Hokkaido tanggal 23 April 2022 lalu.

Kapal untuk penyelaman khusus "saturation diving" (houwa sensui) di laut dalam, dengan peralatan khusus, dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Moji di Kota Kitakyushu, Selasa (10/5/2022) sore.

Menurut markas besar JCG, dua kapal serbaguna "Kaishin", yang merupakan kapal induk untuk penyelaman jenuh, dan "Hayashio Maru", yang menarik kapal, menuju area laut lokasi kecelakaan.

Diperkirakan memakan waktu lebih dari 5 hari untuk tiba di Shiretoko.

Baca juga: Perdana Menteri Jepang Akan Kunjungi Indonesia Besok, 29 April 2022

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata sumber News mengungkapkan, laporan pertama kepada pihak otoritas saat kecelakaan justru dari telepon seluler penumpang kapal, bukan dari kapten kapal yang teleponnya tak bisa dihubungi.

Telepon satelit juga rusak, dan antena radio rusak di kantor perusahaan yang beroperasi, sehingga tidak mungkin untuk menerima komunikasi.

Selain JCG, kalangan nelayan Jepang juga masih terus ikut membantu pencarian sekitar lokasi kecelakaan.

"Membutuhkan uang untuk membantu orang, tetapi wajar untuk menyelamatkan," ungkap nelayan Kazuhiko Fukayama (66), kepala Koperasi Perikanan Utoro di Kota Shari.

Dia juga menekankan bahwa pencarian membutuhkan biaya.

Kapal penangkap ikan didedikasikan untuk pencarian dari 24 April hingga 5 Mei, sehari setelah kecelakaan, dan hingga 10 kapal penangkap ikan diberangkatkan setiap hari.

Baca juga: Jepang dan Anggota G7 Lainnya Kutuk Invasi Rusia dan Mendesak Perlucutan Senjata Nuklir

"Dari tanggal 6 Mei kami mulai memasang set jaring untuk pengambilan ikan tenggiri dan ikan haring. Dalam hal penangkapan ikan dengan set net, jarak yang dapat ditempuh kapal nelayan terbatas, sehingga satu kapal nelayan mengkonsumsi sekitar 200 liter minyak ringan dalam satu hari," jelasnya.

Di sisi lain, pencarian menggunakan 400 liter, yang dua kali lipat untuk bergerak dalam jangkauan yang luas, dan biaya bahan bakar sekitar 32.000 yen sehari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat