androidvodic.com

Ahli Sebut Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dengan Hepatitis pada Anak - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, DUBLIN - Seorang pakar kesehatan masyarakat menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin virus corona (Covid-19) dengan laporan tentang meningkatnya jumlah anak-anak yang menderita hepatitis akut.

Profesor Martin McKee dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menunjukkan laporan kasus hepatitis yang ia peroleh dari seluruh dunia.

"Ada banyak tugas yang harus dilakukan untuk mencoba memahami apa yang terjadi. Area yang kami lihat adalah semacam virus, beberapa toksin, dan mungkin semacam respons imun," kata Prof McKee.

Dikutip dari laman Breakingnews.ie, Jumat (13/5/2022), ia mengakui bahwa bukan hal yang aneh jika hubungan antara hepatitis akut dengan Covid-19 saat ini sedang diselidiki.

Baca juga: CDC Keluarkan Peringatan Soal Wabah Hepatitis Akut pada Anak-anak

Namun menurutnya, kasus-kasus yang terjadi hingga kini bukan merupakan akibat langsung dari virus.

Konsentrasi saat ini, kata dia, adalah pada apakah ada faktor lain yang menjadi penyebab virus atau infeksi, atau apakah itu merupakan konsekuensi selanjutnya dari respons imun terhadap sesuatu.

"Kami tahu bahwa anda bisa mendapatkan respons imun yang tidak teratur pada anak-anak, yang sangat berbahaya dan berpotensi berdampak pada hati," papar Prof McKee.

Namun, hubungan dengan vaksin Covid-19 telah benar-benar dikesampingkan.

Baca juga: Mitigasi Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Upaya Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

"Anak-anak ini belum divaksinasi, saya dapat mengatakan secara pasti bahwa ini adalah satu kemungkinan yang dapat kita singkirkan dengan kepastian yang mutlak," jelas Prof McKee.

Pertukaran informasi intensif saat ini sedang dilakukan di seluruh dunia dalam upaya untuk memahami apa yang terjadi.

"Termasuk pemeriksaan mikroskopis hati dan melihat penanda dalam darah serta paparan infeksi sebelumnya," tegas Prof McKee.

Prof McKee menyebut temuan ini sebagai kondisi yang sangat serius, namun juga sangat jarang terjadi.

"Tidak ada bukti bahwa anak-anak dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya lebih berisiko. Kita harus berhati-hati untuk berspekulasi terlalu banyak, masih ada banyak hal yang tidak diketahui, namun saya pikir kita sekarang melihat mungkin semacam respons imun abnormal terhadap infeksi sebelumnya dan mungkin juga dengan Covid," pungkas McKee.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat