androidvodic.com

AS akan Persenjatai Ukraina dengan Rudal Anti-Kapal Canggih untuk Lawan Angkatan Laut Rusia - News

News - Amerika Serikat (AS) akan mempersenjatai pejuang Ukraina dengan rudal anti-kapal yang canggih untuk membantu mengalahkan blokade angkatan laut Rusia, CNA melaporkan.

Ukraina tidak merahasiakan bahwa mereka menginginkan kemampuan AS yang lebih maju di luar persediaan artileri, rudal Javelin dan Stinger, dan senjata lainnya saat ini.

Ukraina juga ingin rudal yang dapat mendorong angkatan laut Rusia menjauh dari pelabuhan Laut Hitamnya, sehingga memungkinkan dimulainya kembali pengiriman biji-bijian dan produk pertanian lainnya ke seluruh dunia.

Di sisi lain, AS mengalami sejumlah hambatan untuk mengirim senjata jarak jauh yang lebih kuat ke Ukraina.

Hambatan itu mencakup persyaratan pelatihan yang panjang, kesulitan pemeliharaan peralatan, atau kekhawatiran persenjataan AS dapat ditangkap oleh pasukan Rusia, di samping ketakutan akan eskalasi.

Baca juga: G7: Jerman Menjanjikan Hibah 1 Miliar Euro untuk Ukraina

Baca juga: Senjata Antidrone Harpoon-3 Rusia Muncul di Medan Tempur Ukraina

Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky: Donbas Telah Benar-benar Hancur

Tetapi tiga pejabat AS dan dua sumber kongres mengatakan, dua jenis rudal anti-kapal yang kuat, Harpoon yang dibuat oleh Boeing dan Naval Strike Missile yang dibuat oleh Kongsberg dan Raytheon Technologies sedang dalam pertimbangan aktif untuk pengiriman langsung ke Ukraina, atau melalui transfer dari sekutu Eropa yang memiliki rudal.

Pada bulan April, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengimbau Portugal untuk menyediakan Harpoon kepada militer Ukraina, yang memiliki jangkauan hingga hampir 300 kilometer.

Tetapi ada beberapa masalah yang membuat Ukraina tidak dapat menerima rudal tersebut.

Pertama, ketersediaan platform yang terbatas untuk meluncurkan Harpoon dari pantai karena sebagian besar merupakan rudal berbasis laut.

Dua pejabat AS mengatakan pihaknya sedang mengerjakan solusi potensial termasuk menarik peluncur dari kapal Amerika.

Kedua rudal itu menelan biaya sekitar US$1,5 juta (sekitar Rp 22 miliar) per putaran, menurut para ahli dan eksekutif industri.

Sekitar 20 kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam, berada di zona operasional Laut Hitam, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Bryan Clark, seorang ahli angkatan laut di Institut Hudson, mengatakan 12 hingga 24 rudal anti-kapal seperti Harpoon dengan jangkauan lebih dari 100 kilometer akan cukup untuk mengancam kapal-kapal Rusia.

"Jika Putin tetap bertahan, Ukraina bisa mengambil kapal terbesar Rusia, karena mereka tidak punya tempat untuk bersembunyi di Laut Hitam," kata Clark.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat