Olaf Scholz Akui Sanksi Anti-Rusia Sebabkan Ekonomi Jerman Alami Kerugian - News
News - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui bahwa sanksi anti-Rusia berdampak pada ekonomi Jerman.
Scholz menyampaikan hal tersebut selama pidato acara pembukaan pameran dagang Hannover Messe pada Minggu (29/5/2022).
"Sanksi memukul kepemimpinan Rusia dan ekonomi Rusia dengan keras, dan itu semakin sulit setiap hari," ucapnya, dikutip Tass.
"Secara bersamaan, kami memastikan bahwa sanksi tidak memukul kami dan mitra kami di Eropa lebih keras daripada Rusia," ucapnya.
Baca juga: POPULER Internasional: Rusia Bantah Putin Sakit Kanker | Perebutan Kota Sievierodonetsk Ukraina
Baca juga: Pasukan Rusia & Ukraina Bertempur Sengit Perebutkan Sievierodonetsk, Saling Serang dari Jarak Dekat
![Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-kehakiman-marco-buschmann.jpg)
"Adalah hal yang baik bahwa bisnis mendukung kebijakan ini. Saya tahu bahwa itu menimbulkan kerugian ekonomi bagi banyak perusahaan," lanjutnya.
"Kami berusaha untuk mencegah kerusakan yang lebih serius dengan bantuan pinjaman, premi dan paket bantuan yang ditargetkan."
"Meskipun demikian, kerugian tetap menjadi kenyataan. Tetapi saya akan mengatakan bahwa kerugian itu jauh lebih kecil daripada harga yang harus kita bayar jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin berhasil," terangnya.
Dia juga mengatakan, tujuan Jerman adalah mengakhiri konflik di Ukraina sesegera mungkin.
Baca juga: Mesir Pamerkan Artefak Kuno Berusia 2.500 Tahun yang Ditemukan di dalam Tanah Pemakaman Saqqara
![Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/peringatan-hari-kemenangan-rusia-di-perang-dunia-ii_20220509_170036.jpg)
Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari kepala republik Donbass.
Dia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.
AS dan sekutunya menanggapi dengan sanksi berat dan meningkatkan pasokan senjata ke Kiev.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Murka Presiden Vladimir Putin Dirumorkan Sakit Keras
Upaya Rusia lawan sanksi Barat
Rusia dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan cryptocurrency digunakan dalam pembayaran internasional, sebagai tanggapan terhadap sanksi yang dijatuhkan pihak Barat.
Dikutip Interfax, Kepala Divisi Kebijakan Keuangan di Kementerian Keuangan Rusia, Ivan Chebeskov membenarkan hal tersebut.
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui bahwa sanksi anti-Rusia berdampak pada ekonomi Jerman, Minggu (29/5/2022).
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pernyataan Joe Biden Sinyal Bagi Kamala Harris Maju Jadi Capres AS Menggantikannya
Nasrallah: Hizbullah akan Serang Target Baru di Israel jika IDF Tak Berhenti Bantai Warga Sipil
Intel IDF Sebut Hamas Kehilangan 66 Persen Petempur, Media Israel: Ada yang Janggal dari Klaim Ini
WNI Rampok dan Aniaya Wanita di Jepang, Ternyata Pelaku Tolak Bantuan Pemerintah Indonesia
Universitas Internasional Jepang Ajak Pengusaha Indonesia Ikut Program Master dan Doktor di Jepang