Pengiriman Gas Rusia ke Italia Lewat Austria Ditangguhkan, Gazprom Masih Cari Jalan Keluar - News
News - Pengiriman gas Rusia ke Italia melalui Austria telah ditangguhkan, Sabtu (1/10/2022).
Gazprom membeberkan hal ini terjadi karena operator Austria menolak untuk mengonfirmasi nominasi atas perubahan peraturan.
Dikutip TASS, perusahaan gas Rusia itu sekarang mencari cara untuk menyelesaikan masalah dengan pelanggannya di Italia.
"Alasannya terkait dengan perubahan peraturan yang diperkenalkan di Austria pada akhir September," jelas pernyataan perusahaan.
"Gazprom sedang berupaya menyelesaikannya. masalah bersama dengan pelanggan Italia," bunyi pernyataan itu.
Sebelumnya, Eni Italia melaporkan bahwa mereka telah menerima pemberitahuan dari Gazprom soal volume pengiriman gas.
Baca juga: Gazprom: China Sepakat Bayar Gas Rusia Pakai Mata Uang Rubel dan Yuan
![Logo raksasa energi Rusia Gazprom di salah satu pom bensin di Sofia pada tanggal 27 April 2022. Raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan pada 27 April 2022 telah menghentikan semua pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria setelah tidak menerima pembayaran di dalam Rubel dari dua anggota Uni Eropa itu. Presiden Vladimir Putin bulan lalu mengatakan Rusia hanya akan menerima pembayaran untuk pengiriman dalam mata uang nasionalnya, dengan pembeli diharuskan untuk membuat rekening rubel atau tidak mendapat gas.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/logo-raksasa-energi-rusia-gazprom-di-salah-satu-pom-bensin.jpg)
Dijelaskan bahwa mereka tidak akan dapat mengirimkan gas dalam volume yang diminta pada 1 Oktober karena ketidakmungkinan transit melalui Austria.
Setelah sabotase di pipa gas Nord Stream, satu-satunya rute untuk mengirimkan gas Rusia ke Eropa Barat dan Tengah adalah melalui Ukraina.
Sebelumnya, Gazprom mengatakan bahwa pada 1 Oktober, volume pengirimannya melalui jalur itu adalah 41,7 juta meter kubik.
Update pipa Nord Stream 2
Diwartakan The Guardian, setelah sempat mengalami kerusakan beberapa waktu kemarin, pipa Nord Stream kini telah puih.
Juru bicara pipa Ulrich Lissek mengatakna kepada AFP bahwa pipa Nord Stream 2 tidak lagi mengalami kebocoran di bawah Laut Baltik.
Baca juga: Gazprom Putus Pipa Nord Stream 1, Biaya Impor Energi Italia Melambung Hingga 100 Miliar Euro.
Dikatakan keseimbangan telah tercapai antara tekanan gas dan air.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, mengatakan serangkaian ledakan yang merusak jaringan pipa gas Rusia adalah tindakan sabotase.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(News/Andari Wulan Nugrahani)
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pengiriman gas Rusia ke Italia lewat Austria ditangguhkan kini Gazprom tengah mencari cara untuk menyelesaikan masalah dengan pelanggan Italianya.
Iran: Siapa Akan Menangkan Pemilu Presiden Putaran Kedua?
BERITA REKOMENDASI
10.025 Tentara Mobilisasi Rusia Tolak Berperang, Pilih Dipidanakan
Ukraina Tak Lagi Tertarik Hancurkan Jembatan Krimea, Ini Sebabnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak
Erdogan Bakal Nonton Perempat Final Euro 2024 Turki Vs Belanda di Jerman