androidvodic.com

Rusia Prakarsai Pertemuan Dengan PBB di Ukraina 17 Januari - News

News -- Rusia kembali memprakarsai usaha perdamaian dengan Ukraina.

Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky di Telegram menyebutkan misi Rusia untuk PBB menginisiasi pertemuan Dewan Keamanan PBB di Ukraina pada 17 Januari 2023.

"Saya tidak akan berbicara banyak tentang pertemuan Dewan Keamanan di Ukraina yang akan diadakan atas inisiatif kami pada 17 Januari (pukul 11:00 waktu Moskow).

Baca juga: Serangan Artileri Rusia ke Ukraina Berkurang 75 Persen, Pasukan Putin Diisukan Kalah di Medan Perang

Biarkan lawan kami tetap dalam kegelapan (meskipun kami sudah membiasakan mereka dengan fakta bahwa dalam menanggapi sesi "anti-Rusia" mereka, kami akan berusaha untuk memulai pertemuan tentang topik yang tidak nyaman bagi mereka)," katanya.

Rusia telah memprakarsai pertemuan Arria-formula Dewan Keamanan PBB tentang serangan penembakan Ukraina pada bulan Desember di Donbass, tulis Polyansky.

"Kami akan mengadakan pertemuan tidak resmi Arria-formula Dewan Keamanan PBB mengenai serangan penembakan Desember di Donbass pada pukul 19:00 waktu Moskow pada 20 Januari," katanya.

"Akan ada pembicara dan fakta yang menarik. Seperti yang Anda ketahui, tidak seperti sesi formal Dewan Keamanan, pertemuan seperti ini memungkinkan kami menampilkan foto dan video," tambah Polyansky.

10 Syarat Zelensky

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat 10 poin perdamaian yang diajukan pada Rusia.

Zelensky telah mendiskusikannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Ia juga mendesak pemimpin dunia untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Global.

Zelensky pertama kali menyebutkan formula perdamaian ini saat puncak pertemuan G20 di Bali pada November 2022.

Baca juga: Pimpinan Grup Wagner Rusia Klaim Menangkan Perang Paling Brutal di Kota Tambang Garam Ukraina

Berikut ini 10 poin perdamaian Ukraina kepada Rusia yang dipublikasikan Reuters.

1. Keamanan radiasi dan nuklir

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat