androidvodic.com

Platform Pertukaran Kripto Gemini Kembali PHK 100 Karyawan - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, NEW YORK – Perusahaan pertukaran kripto Gemini pada Senin (23/1/2023) mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 10 persen atau sekitar 100 karyawannya.

Pada Juni 2022, Gemini sudah memangkas 10 persen tenaga kerjanya, sebulan kemudian perusahaan kembali melakukan PHK terhadap 7 persen karyawannya.

CEO Gemini, Tyler Winklevoss, mengatakan PHK tersebut dilakukan karena ketidakpastian kondisi ekonomi global.

“Adalah harapan kami untuk menghindari pemangkasan lebih lanjut setelah musim panas ini. Namun, kondisi ekonomi global yang tidak pasti dan penipuan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pelaku kejahatan di industri kami, membuat kami tidak punya pilihan lain selain merevisi prospek kami dan mengurangi jumlah karyawan lebih lanjut,” tulis Winklevoss, dalam sebuah email kepada karyawan yang terkena PHK.

Belum lama ini, Gemini juga telah mengajukan kebangkrutan berdasarkan Bab 11.

Co-Founder Gemini, Cameron Winklevoss menyebut langkah itu sebagai upaya untuk memulihkan aset para krediturnya.

“Meskipun kami telah bekerja sepanjang waktu untuk mendiskusikan sebuah solusi yang solid, Barry Silbert dan DCG yang merupakan perusahaan induk Genesis terus menolak untuk memberikan kesepakatan yang adil kepada kreditur,” ungkap Winklevoss, melansir CNBC.

Crypto.Com PHK 20 Persen Karyawan

Platform perdagangan sekaligus aset digital, Crypto.Com pada Jumat (13/1/2023) mengumumkan PHK terhadap 20 persen karyawan.

Baca juga: FBI: Grup Peretas Korea Utara Lazarus Group dan APT38 Curi Kripto AS Senilai Rp1,4 Triliun

Pemangkasan karyawan dilakukan Crypto.Com menyusul langkah puluhan perusahaan kripto global yang telah lebih dulu memecat ribuan staff di akhir tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataan, CEO Crypto.Com Kris Marszalek menjelaskan pemangkasan tersebut dilakukan perusahaan imbas dari adanya krisis cadangan dan solvabilitas di seluruh sektor.

PHK yang dilakukan Crypto.Com bukanlah yang pertama kali dilakukan.

Baca juga: Ditinggal Investor, Aset Kripto Binance Kolaps Dalam Dua Bulan Lenyap Rp185 Triliun

Tercatat pada Juli 2022 perusahaan asal Singapura itu telah memangkas sejumlah karyawan untuk mengatasi penurunan ekonomi makro di tengah kenaikan suku bunga.

Crypto.com pada November tahun lalu juga telah melakukan penarikan koin kripto secara besar-besaran atau Rush Money hingga mencapai 1 miliar dolar AS.

Penarikan massal ini dilakukan para investor menyusul adanya isyarat kebangkrutan yang melanda bursa Crypto.Com.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat