androidvodic.com

Tuntut Kenaikan Gaji, 300 Karyawan Amazon di Inggris Melakukan Aksi Mogok Kerja - News

Laporan Wartawan News, Namira Yunia Lestanti

News, LONDON – Sekitar 300 pekerja Amazon di kantor cabang Coventry Inggris menggelar aksi mogok kerja, usai perusahaan teknologi ini enggan menaikan gaji karyawan.

“Hari ini, pekerja Amazon di Coventry akan membuat sejarah. Mereka akan menjadi pekerja pertama di Inggris yang melakukan pemogokan.” ujar Stuart Richards penyelenggara dari Serikat Pekerja GMB.

Melansir dari Reuters, demo digelar para karyawan telah mengajukan permintaan pada Amazon untuk menaikan gaji para staf diatas 15 euro atau sekitar Rp 244 ribu (satuan kurs Rp 16,277) per jam.

Namun, perusahaan hanya menyetujui kenaikan gaji sebesar 5 persen karyawan atau setara dengan 10,5 euro hingga 11,4 euro. Menurut perusahaan penawaran ini sudah cukup kompetitif bagi para karyawan.

Baca juga: Pangkas Biaya Operasional Perusahaan, Amazon Hentikan Program Donasi Amal Smile

Terlebih karyawan telah mendapatkan tunjangan, asuransi kesehatan, makanan bersubsidi, serta beberapa paket diskon lainnya. Sayangnya kesepakatan tersebut dinilai kurang memuaskan bagi para karyawan.

Mereka menganggap kenaikan upah sebesar 5 persen tidak sebanding dengan tingginya biaya hidup yang belakangan telah mendorong harga konsumen naik menjadi 10,5 persen hingga masyarakat di Inggris kesulitan dalam mengakses kebutuhan sehari - hari termasuk, makan, fasilitas pendidikan serta pelayanan kesehatan.

Kekecewaan tersebut yang membuat para pekerja melakukan protes dengan mogok kerja di luar markas Amazon di Coventry Inggris atau yang dikenal dengan wilayah kawasan BHX4, mulai pukul 6 pagi waktu London pada Kamis (26/1/2023).

Demo bahkan berlanjut hingga malam hari, bahkan para pekerja nekat berkemah di luar pabrik dengan membangun api unggun sambil mengibarkan bendera serikat pekerja.

Pada September tahun lalu Amazon diketahui sempat menjanjikan kenaikan upah sebesar 19 euro per jam, akan tetapi setelah raksasa teknologi asal Amerika ini dilanda penurunan laba, hingga pergerakan saham Amazon di bursa Wall street anjlok sebesar 51 persen selama 2022.

Perusahaan mulai mengubah strategi, seperti memangkas kenaikan gaji serta melakukan pemutusan hubungan kerja pada 2.300 karyawan di cabang Seattle dan Bellevue, AS.

PHK kembali berlanjut pada awal Januari kemarin dimana perusahaan teknologi ini memangkas sekitar 6 persen dari total 300 ribu karyawan dari divisi e-commerce dan sumber daya manusia.

Langkah tersebut dimaksudkan Amazon agar perusahaan dapat menekan pembengkakan biaya tinjauan operasi tahunan ditengah kontraksi ekonomi global.

Belum diketahui sampai kapan mogok kerja akan dilakukan para karyawan Amazon, namun menurut penyelenggara dari Serikat Pekerja GMB aksi ini akan dilakukan sampai Amazon menyepakati kenaikan upah yang diminta para karyawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat