androidvodic.com

Amerika Serikat Tolak Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyediakan jet tempur F-16 yang telah diminta oleh Ukraina dalam upaya menangkis serangan Rusia.

Dikutip dari Reuters, Ukraina mendapat dorongan besar pekan lalu ketika Jerman dan Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menyediakan tank Leopard 2, yang sekaligus mengakhiri kebuntuan diplomatik selama berminggu-minggu terkait masalah tersebut.

Namun, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menganggap negaranya masih kekurangan persenjataan canggih dari negara-negara Barat.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-335: Jika Diperlukan, Jerman akan Kirim Tank Leopard ke Ukraina

Dalam pidato Minggu (29/1/2023) malam, Zelensky mengatakan bahwa Kyiv membutuhkan senjata baru dan pengiriman yang lebih cepat untuk menghadapi serangan dari pasukan Rusia di wilayah Donetsk timur.

"Situasinya sangat sulit. Bakhmut, Vuhledar, dan sektor lain di wilayah Donetsk mendapat serangan terus menerus dari pasukan Rusia. Ada upaya berkelanjutan dari mereka untuk menembus pertahanan kami," kata Zelenskiy.

"Rusia ingin perang berlarut-larut dan menghabiskan pasukan kita. Jadi kita harus menyediakan waktu untuk senjata kita. Kita harus mempercepat peristiwa, mempercepat pasokan, dan membuka opsi senjata baru untuk Ukraina,” imbuhnya.

Di saat yang bersamaan, Jerman juga telah menolak untuk mengirimkan jet tempur ke Ukraina. Pernyataan itu disampaikan secara langsung oleh kanselir Jerman Olaf Scholz.

“Saya hanya bisa menyarankan agar tidak terlibat dalam perang penawaran terus-menerus dalam hal sistem senjata,” kata Scholz dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Tagesspiegel, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-323: Polandia Berkata akan Kirim Tank Leopard ke Ukraina

Di sisi lain, Scholz juga telah memperingatkan agar tidak meningkatkan "risiko eskalasi", dengan Moskow sudah mengecam keras pengiriman tank Leopard 2.

“Tidak ada perang antara NATO dan Rusia. Kami tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu,” ujar Scholz, mengutip Straits Times, Senin (30/1/2023).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat