androidvodic.com

Polisi Belgia Tangkap 25 Orang Terkait Dugaan Perdagangan Manusia Melalui Prostitusi - News

News - Polisi Belgia menahan 25 orang pada Selasa (7/2/2023) atas dugaan perdagangan manusia.

Penahanan ini adalah bagian dari penyelidikan perdagangan manusia yang menargetkan organisasi kriminal yang diduga mengirim wanita China ke Eropa dan memaksa mereka melakukan prostitusi.

Kantor kejaksaan federal Belgia mengatakan, polisi menggerebek 26 tempat di seluruh Belgia.

Dari penggerebekan itu, polisi menemukan 20 tersangka dan para korban.

Satu tersangka ditahan di Spanyol, dengan penggerebekan yang juga terjadi di kota Alicante dan Barcelona di Spanyol, dikutip dari ABC News.

Baca juga: Dua Gadis Aceh Jadi Korban Perdagangan Manusia di Malaysia, Diperkerjakan di Rumah Bordil

"Ini salah satu intervensi terbesar dalam beberapa tahun terakhir dalam lingkaran perdagangan manusia," kata juru bicara layanan kejaksaan federal Belgia, Eric Van Duyse, kepada AFP.

Semua korban diduga berasal dari China, dan tiga tersangka berkebangsaan Belgia.

Menurut jaksa, pekerja seks China semakin banyak di Belgia, khususnya di Brussel.

Mereka mengatakan, organisasi kriminal itu diduga merekrut wanita di China dan memindahkan mereka ke Eropa untuk dieksploitasi secara seksual dan dipaksa menyerahkan sebagian besar pendapatan mereka.

Jaringan prostitusi ini diduga menggunakan platform persewaan online, hotel atau rumah peristirahatan.

Janji temu dalam proses prostitusi ini dapat dilakukan melalui situs web yang mengkhususkan diri pada iklan seks.

Ilustrasi
Ilustrasi (net)

Baca juga: Andrew Tate Ditahan di Rumania, Diduga Terlibat Kasus Pornografi dan Perdagangan Manusia

Para korban juga sering dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain di seluruh benua.

“Sebagian besar korban tidak lagi memiliki status kependudukan resmi, yang meningkatkan ketergantungan mereka pada organisasi kriminal,” kata kantor kejaksaan tersebut.

“Organisasi kriminal memperoleh sejumlah besar uang, yang ditransfer ke luar negeri melalui jalur legal dan ilegal," lanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat