Cerita di Balik Foto Seorang Ayah Genggam Erat Tangan Putrinya yang Tewas karena Gempa Dahsyat Turki - News
News, TURKI - Jepretan Adem Altan seorang fotografer Agence France-Presse (AFP) di Turki menjadi viral.
Dirinya mendapati seorang ayah yang sedang memegang tangan anaknya yang meninggal dunia karena gempa bumi dahsyat di Turki.
Pria tersebut adalah, Mesut Hancer.
Sambil duduk membungkuk di antara puing-puing gempa, Mesut memegangi tangan putrinya, Irmak (15), yang sudah tiada.
Irmak hanya terpotret berbaring di tempat tidurnya di bawah lempengan beton, jendela yang pecah, dan pecahan batu bata.
Bangunan itu dulunya adalah sebuah apartemen.
Momen tersebut, ini merupakan kali terakhir Mesut Hancer memegang tangan putrinya.
Meskipun cuaca dingin, Mesut Hancer enggan melepaskannya.
Ia membelai jari-jari Irmak yang berlilin setelah tewas dalam gempa bermagnitudo 7,8 yang meluluh-lantakkan Türkiye selatan dan negara tetangganya, Suriah.
Berbalut jaket oranye terang, Mesut Hancer berlutut di samping tubuh tak bernyawa Irmak yang tergeletak di provinsi Kahramanmaras, dekat pusat gempa di Gaziantep.
Dia terlalu sedih untuk berbicara, hanya duduk dan memegang tangan Irmak yang mencuat keluar.
11 ribu orang meninggal dunia, udara dingin jadi penghambat evakuasi
Lebih dari 11.000 orang meninggal dunia dan puluhan ribu orang terluka akibat gempa dengan magnitudo 7,8 di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu.
Gempa tersebut adalah salah satu yang terparah di wilayah tersebut dalam 100 tahun, CNN.com melaporkan.
Terkini Lainnya
Gempa di Turki
seorang ayah yang sedang memegang tangan anaknya yang meninggal dunia karena gempa bumi dahsyat di Turki. Pria tersebut adalah, Mesut Hancer.
Gempa di Turki
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Nasib Benjamin Netanyahu di Ujung Tanduk, Puluhan Ribu Warga Israel Unjuk Rasa Tuntut Pemilu Darurat
Rahasia Kemenangan Yuriko Koike Sebagai Gubernur Tokyo Jepang untuk Ketiga Kalinya
Rusia Berlakukan Status Darurat Usai Gudang Amunisi Distrik Voronezh Habis Dibombardir Drone Ukraina
Masoud Pezeshkian
Pengakuan seorang ibu yang mengakhiri hidup anaknya yang sakit parah - 'Saya memberinya morfin dalam dosis besar secara diam-diam'