androidvodic.com

Gadis 11 Tahun di Kamboja Meninggal setelah Terinfeksi Flu Burung, Tinggal di Kawasan Konservasi - News

News - Seorang gadis berusia 11 tahun di Kamboja meninggal setelah terinfeksi strain Avian influenza, umumnya dikenal sebagai flu burung.

"Kasus di Kamboja merupakan infeksi pertama terhadap manusia yang diketahui dengan jenis H5N1 sejak 2014," kata Menteri Kesehatan, Mam Bunheng dalam sebuah pernyataan pada Kamis (23/2/2023).

Dikutip Guardian, gadis dari provinsi Prey Veng, sebelah timur ibu kota, Phnom Penh, didiagnosis menderita flu burung setelah jatuh sakit dengan demam tinggi dan batuk pada 16 Februari.

Ketika kondisinya memburuk, dia dipindahkan ke rumah sakit anak nasional di Phnom Penh untuk perawatan.

Kementerian Kesehatan mengatakan gadis itu meninggal pada Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Eks Direktur WHO Minta Indonesia Waspadai Flu Burung, Bisa Jadi Pandemi Berikutnya

Tinggal di dekat kawasan konservasi

Untuk saat ini, WHO menilai risiko terhadap manusia rendah, dan sejak H5N1 pertama kali muncul pada tahun 1996, hanya ada penularan yang jarang dan tidak berkelanjutan dari jenis tersebut ke dan di antara manusia.

Gadis itu tinggal di dekat kawasan konservasi, dan petugas kesehatan telah mengambil sampel dari burung mati di sana.

Manusia yang pernah terinfeksi flu burung di masa lalu biasanya bekerja di peternakan unggas atau berhubungan dekat dengan unggas yang terinfeksi.

200 juta unggas mati karena flu burung

Sejak awal tahun lalu, flu burung telah merusak peternakan di seluruh dunia, menyebabkan kematian lebih dari 200 juta unggas karena penyakit atau pemusnahan massal, kata Organisasi Kesehatan Hewan Dunia baru-baru ini.

Baca juga: Wabah Flu Burung, Prefektur Ibaraki Jepang Musnahkan 930.000 Ekor Ayam dalam Satu Hari

Ilustrasi Flu Burung.
Ilustrasi Flu Burung. - Seorang gadis berusia 11 tahun di Kamboja telah meninggal setelah terinfeksi oleh jenis flu burung, umumnya dikenal sebagai flu burung.(Mumbai Live)

Dilansir Reuters, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal bulan ini mencatat penyebaran influenza H5N1 ke mamalia, tetapi mengatakan risiko terhadap manusia tetap rendah.

"H5N1 telah menyebar di antara unggas dan burung liar selama 25 tahun," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pengarahan.

Tetapi laporan baru-baru ini tentang infeksi pada cerpelai, berang-berang, dan anjing laut “perlu dipantau secara ketat”.

Otoritas kesehatan Kamboja mendesak orang-orang di negara Asia Tenggara itu untuk tidak menangani hewan dan burung yang mati atau sakit, dan menghubungi hotline jika ada yang menduga mereka telah terinfeksi oleh penyakit tersebut.

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat