androidvodic.com

Mahasiswa Indonesia di Australia Dimotivasi untuk pulang Membangun Negeri Selepas Studi - News

News, JAKARTA  - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar, dan CEO Buka Lapak Willix Halim, meminta mahasiswa Indonesia, yang saat ini tengah berkuliah di Australia, untuk pulang ke Indonesia selepas studi di Negeri Kanguru ini, untuk ikut berkontribusi membangun Indonesia

Hal ini disampaikan dalam acara tahunan “The Forum”, yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) University of Melbourne Australia, yang diselenggarakan di Gedung Teater Kampus tersebut, Kamis (30/3/2023). 

“Indonesia membutuhkan talenta-talenta terbaik, untuk dapat membangun Indonesia, mendongkrak negara ini menuju negara maju, dan jangan sampai kita mengalami brain drain, karena talenta-talenta terbaik kita pergi meninggalkan negaranya setelah studi,” kata Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan Billy Mambrasar.

Baca juga: Dorong Kreativitas Mahasiswa Lewat Percepatan Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Dalam paparannya, Billy mengutip data dari Kemenkominfo bahwa di Tahun 2030 nanti, Indonesia membutuhkan tambahan 47 juta talenta digital untuk mendorong negara ini menjadi negara maju. 

Selain itu, Indonesia kekurangan 260.000 Insinyur setiap tahunnya, untuk mendorong sektor pembangunan kritikal, tambah Billy mengutip data dari Kementerian PUPR dalam paparan yang sama. 

Oleh sebab itu, Billy berharap agar Mahasiswa Indonesia yang saat ini tengah belajar di Australia, untuk tidak lupa sama kampung halamannya sendiri setelah lulus nanti, yakni Indonesia, yang membutuhkan uluran tangan mereka untuk membangun.

Willix Halim, yang memberikan paparan setelah Billy Mambrasar, ikut memberikan cerita inspirasinya, yakni keputusannya untuk kembali ke Indonesia, dan ikut memimpin salah satu perusahaan marketplace terbesar di Indonesia, yakni Buka Lapak, karena kecintaannya dan keinginannya untuk membangun negerinya sendiri. 

Baca juga: Aksi Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPR Tak Surut Meski Diguyur Hujan

Menurut Willix, kenyamanan berbisnis di sektor start up, khususnya digital, jauh lebih tinggi dirasakan di Indonesia, dibandingkan dengan di Australia.

“Saya melihat bahwa Pemerintah Indonesia, khususnya di era Jokowi ini, memberikan perhatian yang luar biasa kepada sektor Startup dan digital, jika dibandingkan dengan Australia. Saya memiliki bisnis yang saya dirikan di Australia sini yang sekarang sudah IPO, dan sekarang saya memutuskan pulang ke Indonesia untuk memimpin buka lapak, karena saya melihat kesempatan dan lingkungan bisnis di sektor di Indonesia jauh lebih besar," tetang Willix yang kala ini tengah bekerja keras membina hubungan bisnis yang lebih baik antara Australia dan Indonesia.

Adapun Billy dan Willix keduanya adalah lulusan Australia, yang memutuskan kembali ke Indonesia dan membangun negaranya setelah lulus. 

Billy lulus dari The Australian National University, Canberra, dengan gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA), dan Willix lulus dengan gelar teknik dalam bidang ilmu komputer dari The University of Melbourne. 

Keduanya berbagi inspirasi mereka membangun Indonesia dengan penuh semangat setelah lulus dari negeri kanguru ini.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran UNS Jatuh di Gua Braholo Gunung Kidul Ditemukan Meninggal Dunia

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo  dalam paparannya menambahkan bahwa Sektor BUMN yang saat ini menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja, membutuhkan suntikan energi baru dari talenta terbaik Indonesia termasuk mereka yang tengah studi di luar negeri termasuk Australia

Oleh sebab itu, Kartika meminta agar para mahasiswa Australia ini dapat mempertimbangkan untuk bergabung memperkuat BUMN-BUMN di Indonesia, sesuai dengan bidang ilmu yang mereka pelajari.

 “The Forum”  ini merupakan talkshow tahunan yang diusulkan sebagai wadah bagi Pelajar Indonesia untuk berinteraksi dengan para pakar dan tokoh masyarakat tentang isu-isu seputar politik, ekonomi, dan masyarakat Indonesia.

Bryan Nathanael, Presiden PPIA Melbourne menyampaikan dalam pernyataan rilis, bahwa acara tahun ini dihadiri oleh hampir 200 orang, dengan mengusung tema “Inovasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia”, dan hasil diskusi dari acara ini akan diberikan menjadi rekomendasi pembangunan kepada Pemerintah Indonesia.

Adapun Australia merupakan salah satu negara dengan jumlah pelajar Indonesia terbanyak di dunia. Berdasarkan data dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Canberra Australia, saat ini tercatat ada 11,000 Mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Australia, menjadikan negara ini menjadi salah satu negara terfavorit tujuan studi mahasiswa Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat