androidvodic.com

Kesal Biji-bijian Ukraina Banjiri Pasar, Petani Eropa Timur Lakukan Aksi Protes - News

News, SOFIA - Ribuan petani Bulgaria dan Rumania memblokir penyeberangan perbatasan ke Ukraina pada Jumat lalu sebagai aksi protes terhadap biji-bijian murah Ukraina yang telah membanjiri pasar mereka.

Hal ini dilaporkan Radio Nasional Bulgaria pada Jumat lalu.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (10/4/2023), Uni Eropa (UE) telah mengizinkan impor pertanian bebas bea dari negara yang dilanda perang pada tahun lalu untuk membantu Ukraina menjangkau pasarnya di Afrika dan Timur Tengah.

Namun, sebagian besar biji-bijian ini justru tersangkut di Eropa Timur.

Cengkeraman Rusia pada pasokan pangan global semakin kencang setelah dua perusahaan besar, yakni Cargill Inc. dan Viterra mengumumkan akan menghentikan pembelian biji-bijian dari negara tersebut.
Cengkeraman Rusia pada pasokan pangan global semakin kencang setelah dua perusahaan besar, yakni Cargill Inc. dan Viterra mengumumkan akan menghentikan pembelian biji-bijian dari negara tersebut. (Bloomberg)

Asosiasi Produsen Gandum Nasional pun memulai aksi protes selama empat jam di kota Ruse dan Kardam di Bulgaria.

Aksi tersebut telah dikoordinasikan dengan organisasi pertanian di Rumania, yang juga melakukan pemogokan di sejumlah lokasi di seluruh negeri.

Petani di seluruh Eropa Timur menyalahkan penurunan harga biji-bijian dalam negeri karena masuknya sejumlah besar biji-bijian Ukraina yang awalnya diperkirakan akan dikirim ke Afrika dan Timur Tengah.

Produk pertanian dari Ukraina menjadi lebih murah karena lebih sulit untuk menjual lebih jauh.

UE juga mencabut bea atas ekspor pertanian Ukraina, membuat harga anjlok dan memaksa produsen lokal untuk berjuang menghadapi persaingan yang tidak adil.

Baca juga: Vladimir Putin dan Erdogan Bahas Kerja Sama Pangkalan Gas di Turki dan Ekspor Biji-bijian

Menurut Kepala Asosiasi Produsen Biji-bijian Bulgaria, Ilia Prodanov, sekitar 3,5 juta ton gandum Bulgaria dan lebih dari satu juta ton biji bunga matahari menumpuk di gudang saat ini.

Hal itu karena petani negara itu tidak dapat menjual hasil panen mereka dan menderita kerugian besar.

Petani Rumania dan Bulgaria pun mendesak UE untuk tidak memperpanjang status bebas bea barang pertanian Ukraina tanpa peraturan seperti kuota, bea anti-dumping, dan biaya setoran impor untuk membatasi arus masuk yang berlebihan.

Menurut para pengunjuk rasa, menghapus tarif impor dan hambatan perdagangan pertanian dengan Ukraina seharusnya menjadi komitmen bersama UE.

Namun negara-negara anggota yang secara geografis dekat dengan Ukraina sejauh ini justru hanya melihat dampak negatif dari dukungan tersebut.

Baca juga: Hengkang dari Rusia, Perusahaan Asing Ini Merugi 2 Miliar Dolar AS

Pekan lalu, petani Bulgaria memblokir jalan di bagian timur laut negara itu, menuntut agar peraturan UE yang membebaskan biji-bijian Ukraina dari bea masuk tidak diperpanjang hingga ke Bulgaria.

Sementara itu pada 30 Maret lalu, Komisi Eropa mengatakan telah menyetujui paket bantuan senilai 56 juta euro atau setara 61 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk mendukung petani di negara-negara garis depan.

Karena mereka harus menghadapi konsekuensi sejumlah besar produk pertanian dan makanan dari Ukraina yang masuk.

Sumber: https://www.rt.com/business/574353-farmers-bulgaria-romania-protest-ukraine/

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat