androidvodic.com

Rusia Tak Anggap Remeh Serangan Milisi Ukraina di Belgorod, Anggap Sebagai Aksi Terorisme - News

News -- Serangan oleh milisi Ukraina di wilayah Rusia dianggap bukan masalah kecil oleh Kremlin.

Kelompok sabotase Ukraina melakukan penyerangan ke Wilayah Belgorod, yang mengakibatkan setidaknya delapan warga sipil terluka.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia akan melakukan upaya yang signifikan akan diperlukan untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.

Baca juga: AS: Ada Indikasi Wagner Beli Senjata untuk Perang Rusia-Ukraina melalui Mali di Afrika

Pada hari Senin, kelompok sabotase Ukraina menyusup ke sebuah distrik bernama Grayvoron, sebelah barat kota Belgorod, dengan militer Rusia dan pasukan keamanan berebut untuk menghalau serangan itu.

Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah tersebut, mendeklarasikan rezim "operasi anti-terorisme" di wilayah tersebut, yang memberikan kekuatan tambahan kepada lembaga penegak hukum.

Pada hari Selasa, mengomentari serangan itu, Peskov mengatakan bahwa "tentu saja, apa yang terjadi kemarin adalah masalah yang sangat memprihatinkan. Ini sekali lagi menegaskan bahwa militan Ukraina melanjutkan aktivitas mereka melawan negara kita."

“Ini membutuhkan banyak upaya dari pihak kami. Upaya ini terus berlanjut, begitu pula operasi militer khusus untuk mencegah gangguan semacam itu di masa depan,” kata Peskov.

Namun, Peskov tidak memberikan angka pasti jumlah penyabot yang ikut serta dalam serangan itu, menjelaskan bahwa dinas khusus Rusia masih menyelidiki masalah ini.

Ketika diminta untuk mengomentari laporan bahwa serangan itu dilakukan oleh etnis Rusia, Peskov menggambarkan pelakunya sebagai "militan Ukraina".

Baca juga: Perang Ukraina: Citra satelit ungkap pertahanan Rusia jelang serangan balik

“Ada banyak etnis Rusia yang tinggal di Ukraina, tetapi mereka tetaplah militan Ukraina,” jelasnya.

Dia tampaknya merujuk pada pernyataan pejabat Ukraina, yang bersikeras bahwa serangan itu dilakukan oleh apa yang disebut legiun 'Kebebasan Rusia' dan 'Korps Relawan Rusia (RDK)', yang merupakan kolaborator yang berjuang untuk Kiev.

Kelompok terakhir sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan serupa ke Wilayah Bryansk Rusia dua bulan lalu, yang merenggut nyawa dua warga sipil.

Pada hari Selasa, Gladkov mengatakan bahwa pasukan Rusia masih melakukan operasi "pembersihan" di Wilayah Belgorod, menambahkan bahwa distrik Grayvoron telah mengalami serangan artileri besar-besaran dan pemboman pesawat tak berawak, yang mengakibatkan 12 warga sipil terluka.

Pada hari yang sama, Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa mereka telah membuka kasus kriminal dalam penggerebekan tersebut, dengan kemungkinan tuduhan termasuk terorisme, serangan terhadap petugas penegak hukum, percobaan pembunuhan, dan perusakan properti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat