Depato Hankyu Dikenakan Tambahan Pajak Konsumsi 200 Juta Yen Oleh Kantor Pajak Osaka Jepang - News
Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang
News, TOKYO - Sebuah departemen store (Depato) Hankyu Hanshin di Osaka dikenakan tambahan pajak konsumsi (PPN) 200 juta yen oleh kantor pajak Osaka karena perhitungan dianggap tidak benar mengenai PPN khususnya kepada turis asing.
"Biro Perpajakan Daerah Osaka telah mengenakan pajak konsumsi tambahan sekitar 200 juta yen di Hankyu Hanshin Department Store (Kita-ku, Kota Osaka)," ungkap sumber News Kamis (27/7/2023).
Pihak Pajak Osaka menuduh bahwa ada transaksi penipuan yang tidak memenuhi persyaratan undang-undang dan peraturan terkait seperti undang-undang pajak konsumsi dalam penjualan kosmetik bebas bea serta lainnya.
Perusahaan telah mengajukan pengembalian pajak yang diubah dan membayar jumlah penuh.
Penjualan bebas bea (tax free) adalah untuk "bukan penduduk" seperti turis asing yang telah berada di Jepang kurang dari enam bulan.
Diperbolehkan jika membawa kosmetik dan suvenir dari Jepang untuk konsumsi sendiri, dan dilarang menjual kembali untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, tindakan menjual kembali barang yang dibeli bebas pajak dan mendapatkan "margin keuntungan" yang setara dengan pajak konsumsi telah menjadi masalah di Jepang saat ini.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Terkini Lainnya
Hankyu Hanshin di Osaka dikenakan tambahan pajak konsumsi (PPN) 200 juta yen oleh kantor pajak Osaka karena perhitungan dianggap tidak benar
Dukung Hizbullah dengan Segala Cara, Iran: Timur Tengah akan Membara Jika Israel Bombardir Lebanon
BERITA REKOMENDASI
Penerimaan Pajak Sampai April 2024 Sejumlah Rp 624,19 Triliun
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengamat Perang: Perintah Evakuasi Khan Yunis Mungkin Aba-aba Israel Luncurkan Agresi dalam 24 Jam
Intel Inggris: 10.000 Migran Asia Tengah di Rusia Dipaksa Ikut Perang, Dapat Tugas Menggali Parit
Media Israel: IDF Butuh Waktu Empat Minggu untuk Akhiri Operasi di Rafah
Presiden Joe Biden Peringatkan Keputusan Mahkamah Agung AS Soal Kekebalan Hukum Donald Trump
Menhan Israel Yoav Gallant Berkunjung ke Rafah, Mengklaim akan Mencekik Selang Pernapasan Hamas