Rusia Krisis Anggota Kepolisian, Lima Ribu Personel Mundur dari Pekerjaan - News
Rusia Krisis Anggota Kepolisian, Lima Ribu Personel Mundur Serempak dalam Sebulan
News - Rusia mengalami krisis anggota kepolisian.
Hal itu menyusul laporan ribuan petugas penegak hukum Rusia yang mundur dari Kementerian Dalam Negeri Rusia pada bulan Juli.
Kepala kepolisian Rusia pada Kamis (10/8/2023), menyebut ada sebanyak 5.000 dan meninggalkan pekerjaan mereka.
“Kekurangan personel sangat besar. Saya bahkan akan menyebutnya kritis,” kata Menteri Dalam Negeri Vladimir Kolokoltsev pada pertemuan kementerian dalam negeri seperti dikutip dari Interfax.
Baca juga: Tentara Rusia Curhat Menderita di Perang, Kirim Video ke Putin Kalau Gaji Dicatut Gubernur
Kementerian Dalam Negeri Rusia membawahi berbagai lembaga yang bertanggung jawab atas operasi penegakan hukum.
Lembag-lembaga yang berada di bawah kewenangan Kementerian Dalam Negeri Rusia antara lain kepolisian Rusia, direktorat urusan migrasi, direktorat pengawasan narkoba, dan Pusat Pemberantasan Ekstremisme, sebuah badan yang terkenal menindak aktivis anti-pemerintah di seluruh bagian federasi Rusia.
Kolokoltsev menginstruksikan pegawai kementerian untuk melakukan segala kemungkinan untuk meminimalkan risiko dari kekurangan staf.
“Saya mengerti bahwa dalam kondisi kekurangan staf, beban yang sangat besar menimpa karyawan. Tetapi ini adalah kasus ketika seseorang harus bekerja sesuai dengan prinsip 'mengalahkan dengan keterampilan dan bukan dengan angka',” katanya.
Menurut survei April Bank Sentral Rusia, kekurangan pekerja -di berbagai sektor- pada kuartal pertama tahun 2023 di Rusia mencapai tingkat tertinggi sejak dimulainya pencatatan pada tahun 1998.
Menurut survei, kelangkaan yang paling akut terjadi di sektor manufaktur, industri, pertambangan, dan transportasi.
Tetapi survei tersebut tidak memasukkan angka untuk sektor pemerintah meski banyak pekerjanya dimobilisasi untuk bertempur di Ukraina.
(oln/interfax/TMT)
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Kepala kepolisian Rusia pada Kamis (10/8/2023), menyebut ada sebanyak 5.000 dan meninggalkan pekerjaan mereka.
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
Howitzer Msta-S Pembunuh Tank Abrams Ukraina Berikutnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hamas Setujui Usulan AS soal Perundingan Pembebasan Sandera Israel Meski Masih Ada Kesenjangan
LIVE Tank APC Jebol di Rafah, Sistem Rudal Bawah Tanah Hizbullah Jadi Momok Baru IDF
Disergap di Laut Hitam, Dua Jet Tempur Rusia Buru-buru Mundur
Video Sistem Rudal Bawah Tanah Canggih Hizbullah Muncul di Tengah Isu Israel Serang Lebanon
Singapura Masih Khawatir Meski 16 Pimpinan Jemaah Islamiyah Indonesia Deklarasikan Pembubaran