androidvodic.com

AS-Prancis Diduga Bantu Israel, Pantau Situasi di Jalur Gaza Pakai 27 Satelit - Halaman all - News

News - Para ahli data satelit Iran mengatakan negara-negara Barat bergegas membantu Israel dengan memantau Jalur Gaza menggunakan satelit setelah serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Menurut data mereka, Prancis memfokuskan lima satelit komersial di Jalur Gaza.

Sensor canggih pada lima satelit itu sebagian digunakan untuk memindai dan memantau seluruh Jalur Gaza, setidaknya satu atau dua kali sehari.

Satelit itu memiliki kemampuan resolusi spasial yang beragam dan menawarkan kemampuan canggih untuk melacak pergerakan di Bumi.

Amerika Serikat (AS) juga dilaporkan secara aktif melakukan pencitraan seluruh Jalur Gaza, setidaknya satu kali per hari sejak Minggu (8/10/2023).

Para ahli data satelit Iran mengatakan, AS memiliki konstelasi satelit yang cukup besar, terdiri dari 22 satelit termasuk 3 satelit besar dan 19 satelit komersial kecil.

Baca juga: Israel Tolak Kunjungan Zelensky, Sebut Sekarang Bukan Waktu yang Tepat

Satelit tersebut diduga untuk memantau situasi di Jalur Gaza dan mengidentifikasi posisi Hamas, seperti diberitakan Mehr News.

Prancis dan AS memfokuskan satelitnya untuk memantau Jalur Gaza sejak Minggu (8/10/2023), menunjukkan badan intelijen kedua negara itu juga tidak mengetahui rencana serangan Hamas.

Pengamatan melalui satelit juga dilakukan oleh Planet Labs, operator satelit yang berbasis di AS pada Minggu (15/10/2023).

Analisis citra satelit mengungkapkan sekitar 200 kendaraan berkumpul di wilayah Israel yang menyentuh bagian utara Gaza, yang merupakan wilayah Palestina.

Sebuah tank Israel meluncur menuju perbatasan dengan Jalur Gaza di lokasi yang dirahasiakan di Israel selatan pada 15 Oktober 2023.
Sebuah tank Israel meluncur menuju perbatasan dengan Jalur Gaza di lokasi yang dirahasiakan di Israel selatan pada 15 Oktober 2023. (YURI CORTEZ / AFP)

Baca juga: AS Kirim Dua Ribu Marinir ke Pantai Israel, Unit Pasukan Elite Kirim Pesan ke Hizbullah

"Saat memeriksa gambar yang diambil oleh Planet Labs di lokasi yang sama, terlihat lebih dari 200 objek mirip kendaraan, yang semuanya diyakini merupakan kendaraan lapis baja Israel dan lainnya," lapor Nikkei Asia, Senin (16/10/2023).

Hal ini menunjukkan kemungkinan Israel bergegas mengerahkan pasukan dalam jarak 10 kilometer dari perbatasan sebagai persiapan untuk invasi darat.

Beberapa hari sebelumnya, Israel mengerahkan tank-tank di perbatasan Gaza pada Jumat (13/10/2023).

Keputusan ini menyusul pengusiran warga Palestina dari Gaza utara karena Israel mengatakan akan melakukan serangan terhadap Hamas di Gaza.

Hamas Palestina vs Israel 

Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Barat yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin pagi, 9 Oktober 2023. Militer Israel berjuang untuk mengusir pejuang Hamas dari kota-kota selatan dan menutup perbatasannya pada Senin. , saat mereka menggempur Jalur Gaza dari. (AP Photo/Adel Hana)
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Barat yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin pagi, 9 Oktober 2023. (AP/Adel Hana)

Baca juga: Rusia Tak Kecam Hamas, PBB Tolak Solusi Moskow soal Konflik Israel-Palestina

Sebelumnya, Hamas Palestina menyerang Israel melalui perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).

Hamas meluncurkan ribuan roket, menerobos perbatasan, menculik dan membunuh warga Israel.

Serangan itu, menurut Hamas, adalah tanggapan atas tindakan otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem.

Israel membalas serangan Hamas dengan membombardir Gaza, yang diyakini sebagai markas Hamas.

Pada hari berikutnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza.
Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza. (YAHYA HASSOUNA / AFP)

Israel juga memblokade total Gaza, melarang distribusi bantuan kemanusiaan dan memutus aliran listrik serta air, seperti diberitakan oleh Al Jazeera.

Lebih dari 2.670 warga Palestina, yang seperempatnya merupakan anak-anak, meninggal dunia dalam serangan Israel.

Sementara itu, lebih dari 1.400 orang Israel meninggal dunia, termasuk 286 tentara, dalam serangan Hamas.

(News/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat