androidvodic.com

Gelombang Serangan Ketiga Pasukan Rusia ke Avdiivka Dimulai, Tentara Ukraina Terkepung di Semua Sisi - News

Gelombang Serangan Ketiga Pasukan Rusia ke Avdiivka Dimulai, Tentara Ukraina Terkepung di Semua Sisi

News - Pasukan Rusia dilaporkan melancarkan gelombang serangan ketiga ke kota Avdiivka di Ukraina timur, Jumat (24/11/2023).

Walikota Avdiivka Vitaly Barabash menyebut, pasukan Rusia secara sistematis menembaki pusat-pusat industri di kota tersebut.

Baca juga: Tentara Rusia Berjudi Nyawa di Avdiivka: Maju Kena Artileri Ukraina, Mundur Disambar Peluru Komandan

Avdiivka, kota yang terletak di regional Donetsk, wilayah pendudukan dikuasai Rusia, sebulan terakhir dilaporkan memang menghadapi serangan gencar secara intensif.

“Gelombang ketiga (serangan) dimulai. Mereka menyerang dari segala arah, dari sisi selatan dan utara, seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Mereka menyerang zona industri,” kata Vitaly Barabash.

Avdiivka telah menjadi area garis depan peperangan Rusia-Ukraina sejak 2014 dan merupakan bagian dari wilayah Donetsk, yang diklaim Kremlin telah dianeksasi bersama tiga wilayah lainnya.

Barabash menjelaskan, dalam serangan kali ini, pasukan infanteri Rusia datang dari segala sisi.

Asap mengepul di atas area kota garis depan Avdiivka pada 18 Oktober 2023, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Asap mengepul di atas area kota garis depan Avdiivka pada 18 Oktober 2023, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. (STRINGER / AFP)

Tentara Ukraina Dikepung Infanteri dan Lapis Baja Rusia

Rusia juga mengerahkan kendaraan lapis baja.

“Mereka menyerang dari segala sisi, menggunakan banyak infanteri. Mesin-mesin masuk ke zona industri, karena permukaan aspal memungkinkan mereka melakukannya,” kata Barabash kepada media pemerintah Kiev.

Dia mengatakan pasukan Rusia juga menargetkan Avdiivka dengan bom udara berpemandu dan munisi tandan yang mengakibatkan 30 hingga 40 serangan “besar” setiap hari.

Barabash mengatakan 1.350 penduduk masih tersisa di kota yang memiliki populasi sekitar 30.000 orang sebelum perang, dan 102 orang telah dievakuasi selama seminggu terakhir.

Menjadi zona perang sejak tahun 2014, kota ini sebagian besar telah hancur akibat pengeboman, namun telah menjadi simbol perlawanan Ukraina.

(oln/*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat