androidvodic.com

Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa - News

Ungkap Kelemahan Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa

News - Mayor Jenderal Yitzhak Brick, seorang petinggi dan pimpinan di pasukan cadangan Tentara Israel (IDF), menyatakan kekhawatirannya tentang operasi militer IDF di Jalur Gaza utara.

Kekhawatiran Brick tersebut, menurut media Israel, terkait aktivitas Hamas yang masih berlangsung 'lancar' meski Israel sudah melakukan bombardemen dan invasi darat skala besar ke Gaza selama sekitar 50 hari sebelum gencatan senjata.

“Hamas memindahkan tahanan dari wilayah yang seharusnya berada di bawah kendali tentara di utara Gaza,” kata Brick.

Baca juga: Kesaksian Saat Pertukaran Tawanan di Gaza: Hamas Benar-benar Tidak Bisa Dibunuh Israel

Melihat Hamas yang melenggang bebas di Gaza, pasukan pendudukan Israel, kata Brick, masih jauh dari kata sukses soal tujuan operasi militer mereka di Gaza.

Brick juga menyoroti kalau Hamas “masih memiliki puluhan ribu pejuang, sementara IDF justru membutuhkan rehabilitasi setelah perang selama beberapa waktu ini.

Baca juga: IDF Alami Masalah Besar Saat Gencatan Senjata: Prajurit Israel Berkurang, Suporter Hamas Bertambah

Warga Israel yang terluka tiba di rumah sakit, 12 November 2023. Eskalasi pertempuran di perbatasan Lebanon antara tentara Israel, IDF dan milisi Hizbullah dilaporkan makin tinggi dengan alur serangan makin dalam ke area wilayah kedua negara.
Warga Israel yang terluka tiba di rumah sakit, 12 November 2023. Eskalasi pertempuran di perbatasan Lebanon antara tentara Israel, IDF dan milisi Hizbullah dilaporkan makin tinggi dengan alur serangan makin dalam ke area wilayah kedua negara. (Kredit Foto: Flash90)

IDF Keteteran Hadapi Perang Multi-Front

Dalam pengakuannya, Brick menyatakan kalau militer Israel tidak memiliki kapasitas untuk menangani perang di berbagai lini secara bersamaan.

"Saat ini, angkatan udara (Israel) tidak memenangkan perang dan Angkatan Udara Israel tidak dapat menghentikan satu pun rudal (musuh)," katanya merujuk pada banyaknya teritorial Israel yang dihajar rudal berbagai milisi mulai Hamas di Palestina hingga Hizbullah di Lebanon.

Selain itu, Brick juga menyoroti pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang mengatakan “tidak ingin melihat korban sipil di Gaza selatan.”

Baca juga: Teka-teki Perang Darat Tentara Israel di Gaza Pasca-Gencatan Senjata, Pantai Titik Terlemah Hamas

KAMP PENGUNGSI DIBOM- Kamp pengungsi di Jabalia dibom dengan 6 bom buatan Amerika oleh pesawat tempur Israel, masing-masing berbobot satu ton bahan peledak, dan korban dilaporkan lebih dari 400 orang.
KAMP PENGUNGSI DIBOM- Kamp pengungsi di Jabalia dibom dengan 6 bom buatan Amerika oleh pesawat tempur Israel, masing-masing berbobot satu ton bahan peledak, dan korban dilaporkan lebih dari 400 orang. (tangkapan layar/Palestine Info Center)

Seperti diketahui, invasi IDF selalui didahului oleh bombardemen serangan udara yang mengakibatkan kerusakan besar.

Jika pasca-gencatan senjata Israel menyatakan ingin memperluas operasi militer ke selatan Gaza, itu artinya wilayah yang mereka tunjuk sendiri sebagai lokasi pengungsian warga Gaza utara, juga akan rata tanah.

Menurut Brick, invasi yang didahului serangan udara adalah taktik militer yang wajib dilakukan IDF

Dia memperingatkan, jika meratakan rumah dilarang, maka tentara Israel akan masuk tanpa dukungan (pasukan) udara dan artileri.

"Sehingga akan mengakibatkan lebih banyak korban di pihak kami,” kata Brick.

Tempat Sandera Israel Sudah Dijejali IDF, Hamas Tetap Tak Terlihat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat