Di Tengah Suasana Perang, Sidang Kasus Korupsi PM Israel Netanyahu Akan Dilanjutkan - News
News – Di tengah suasana perang antara Hamas dan Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.
Sidang kasus itu sempat dihentikan sementara karena meletusnya perang Hamas-Israel tanggal 7 Oktober lalu.
Dilansir dari Al Jazeera, Netanyahu didakwa melakukan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan (breach of trust).
Tiga kasus itu dikenal sebagai Kasus 1000, Kasus 2000, dan Kasus 4000.
Dalam Kasus 1000, Netanyahu dan istrinya yang bernama Sarah didakwa menerima hadiah dari produser kenamaan Holywood bernama Arnon Milchan dan pebisnis Australia bernama James Packer.
Hadiah itu disebut sebagai balas jasa atas dukungan politik.
Di Israel, tindak penyuapan bisa membuat orang dipenjara hingga 10 tahun dan/atau dikenai denda.
Adapun tindak penipuan dan pelanggaran kepercayaan bisa bisa membuat seseorang dipenjara hingga tiga tahun.
Baca juga: Netanyahu Ancam Hancurkan Lebanon jika Hizbullah Terus Serang Israel
Politikus sayap kanan itu membantah telah melakukan pelanggaran apa pun.
Dia juga mengklaim telah menjadi korban “perburuan penyihir” oleh lawan-lawan politiknya.
Sidang kasusnya dimulai bulan Mei 2020 dan sudah berulang kali ditunda, salah satunya karena pandemi Covid-19.
Di samping itu, Netanyahu dituding menggunakan undang-undang untuk mengatasi masalah hukum yang menjeratnya.
Disebut akan diadili
Netanyahu juga disebut oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan diadili sebagai penjahat perang atas serangan Israel ke Gaza.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Sidang kasus korupsi Benjamin Netanyahu sempat dihentikan sementara karena meletusnya perang Hamas-Israel.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Nasib Benjamin Netanyahu di Ujung Tanduk, Puluhan Ribu Warga Israel Unjuk Rasa Tuntut Pemilu Darurat
Rahasia Kemenangan Yuriko Koike Sebagai Gubernur Tokyo Jepang untuk Ketiga Kalinya
Rusia Berlakukan Status Darurat Usai Gudang Amunisi Distrik Voronezh Habis Dibombardir Drone Ukraina
Masoud Pezeshkian
Pengakuan seorang ibu yang mengakhiri hidup anaknya yang sakit parah - 'Saya memberinya morfin dalam dosis besar secara diam-diam'