androidvodic.com

Analis Sebut Tekanan AS Terhadap Israel Meningkat, Singgung Penghentian Perang di Gaza - News

News - Seorang profesor di Universitas George Mason, Mohammed Cherkaoui, menyebut Israel mungkin menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, tekanan itu terjadi selama kunjungan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dalam beberapa hari mendatang untuk semacam penghentian permusuhan di Gaza.

“Biden tidak lagi mendukung pemerintahan Israel saat ini, khususnya ketika Biden menunjuk Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan Israel, sebagai seseorang yang tidak seharusnya berada dalam pemerintahan,” ujar Cherkaoui kepada Al Jazeera, Rabu (13/12/2023).

Analis itu mengatakan, Gedung Putih telah mencapai batas kemampuannya.

Sebab, kata dia, Israel tidak memiliki strategi yang jelas untuk mencapai tujuannya melenyapkan Hamas.

Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza, yang telah mencapai 18.000 orang.

“Jika Netanyahu mengandalkan setidaknya dua bulan lagi, Desember dan Januari, untuk memenuhi misi militernya, saya rasa misi tersebut tidak akan bertahan lama."

"Jadi mungkin kita akan melihat tekanan AS untuk mengakhiri perang sebelum akhir tahun 2023,” jelas Mohammed Cherkaoui.

Baca juga: Update Perang Israel-Hamas Hari ke-68, Gaza Diguyur Hujan Lebat, Was-was Muncul Penyakit Menular

Hubungan Israel-AS Menunjukkan Perpecahan

Israel dan Amerika Serikat pada Selasa (12/12/2023), menunjukkan ketidaksepakatan publik mereka yang paling tajam mengenai perilaku dan masa depan perang melawan Hamas ketika kedua sekutu tersebut menjadi semakin terisolasi oleh seruan global untuk gencatan senjata.

Perselisihan ini muncul ketika pasukan Israel melancarkan serangan di Gaza, menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa Israel kehilangan dukungan internasional karena pengeboman tanpa pandang bulu.

Joe Biden juga mengatakan, Netanyahu harus mengubah pemerintahannya, yang didominasi oleh partai-partai sayap kanan.

Baca juga: Media Israel Sebarkan Video 8 Tentara IDF Sebelum Tewas Ditumpas Pejuang, Ada yang Baru Naik Pangkat

Dikutip dari AP News, beberapa jam kemudian, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dengan 153 suara mendukung, 10 menentang, dan 23 abstain.

Pemungutan suara yang tidak mengikat ini sebagian besar bersifat simbolis, namun berfungsi sebagai barometer penting opini dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat