androidvodic.com

Ketegangan dan Kemarahan Mulai Memuncak di Gaza dan Tepi Barat setelah Saleh al-Arouri Tewas - News

News - Ketegangan dan kemarahan muncul di Gaza dan Tepi Barat setelah wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, tewas akibat ledakan drone Israel di Lebanon.

Warga Palestina melancarkan serangan umum di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur pada Rabu (3/1/2024), sebagai tanggapan atas kematian Saleh al-Arouri.

Arouri dipandang warga Palestina sebagai seorang "moderat" di eselon Hamas dan orang yang membuka saluran bagi faksi-faksi Palestina lainnya.

Pembunuhannya ditafsirkan sebagai deklarasi kemenangan di depan publik Israel dan jalan untuk menegosiasikan jalan keluar dari Gaza.

"Arouri adalah seorang pemimpin yang berupaya membangun persatuan nasional di antara warga Palestina, dan pembunuhannya merupakan pukulan bagi seluruh rakyat Palestina," kata seorang warga di Ramallah, dikutip dari The New Arab.

Saat ini, terdapat ketegangan yang kuat mengenai bagaimana reaksi Hamas dan Hizbullah.

Baca juga: Tak Hanya Saleh al-Arouri, Pemimpin Hizbullah Hussein Yazbek juga Tewas dalam Serangan di Lebanon

Di Yerusalem Timur, suasananya suram. Banyak tempat usaha dan sekolah tutup, dan jalanan lebih sepi dari biasanya.

"Pastinya hati warga Yerusalem bersama Hamas dan perlawanan serta kerinduan atas apa yang terjadi pada warga sipil di Gaza dan tidak melihat cara untuk menyingkirkan pendudukan dan situasi saat ini selain perlawanan," kata warga Yerusalem Timur, Azzam Abu Su'oud.

Hamas semakin populer di Tepi Barat sejak perang brutal Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober, dan pembunuhan Arouri semakin memperkuat popularitasnya.

"Masyarakat Palestina sudah tidak sabar menunggu reaksi dari Hizbullah. Ini diharapkan menjadi reaksi bersama dari Hamas dan Hizbullah," tambah Su'oud.

Transportasi antara kota-kota di Tepi Barat lumpuh karena aktivitas komersial dan kantor-kantor pemerintah mengindahkan seruan untuk hari berkabung.

Baca juga: Pernyataan Provokatif Kepala Intelijen Israel Mossad Sehari Usai Saleh Al-Arouri Terbunuh

Reaksi resmi pertama terhadap pembunuhan Arouri datang dari gerakan Fatah, yang mendominasi Otoritas Palestina dan pernah bentrok dengan Hamas di masa lalu.

Anggota senior Fatah, Jibril Rajoub mengatakan bahwa al-Arouri adalah "model ketahanan di penjara-penjara pendudukan dan benih persatuan nasional."

Rajoub, yang pernah berbagi sel di penjara Israel dengan al-Arouri, kemudian bernegosiasi dengannya dalam dialog internal Palestina yang bertujuan untuk mencapai persatuan setelah Hamas dan Fatah terlibat konflik di Gaza pada tahun 2007, yang berakhir dengan pengambilalihan wilayah Palestina oleh Hamas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat