androidvodic.com

Jika AS Hentikan Dukungan Senjata ke Israel Maka Ini Akan Terjadi pada Netanyahu kata Menlu Iran - News

Tanpa Dukungan AS, Benjamin Netanyahu Tidak Dapat Bertahan Meski 10 Menit, Kata Amir-Abdollahian

News- Tanpa dukungan dari Amerika Serikat, Benjamin Netanyahu tidak akan dapat bertahan meski hanya 10 Menit, Kata Menlu Iran, Amir-Abdollahian.

Menteri luar negeri Iran, Amir-Abdollahian menyalahkan AS dan Israel karena mengobarkan ketegangan di Asia Barat dan menekankan bahwa solusi terhadap krisis ini bukanlah perang.

Dalam wawancara dengan ABC News pada tanggal 23 Januari, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menegaskan bahwa kunci untuk mengakhiri kampanye genosida Israel di Gaza dan mencegah konflik regional yang lebih luas terletak di tangan otoritas AS.

"Jika AS hari ini menghentikan dukungannya -- dukungan logistik dan senjata, politik dan media -- terhadap perang genosida yang dilancarkan Israel, maka saya dapat meyakinkan Anda bahwa [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu tidak akan bertahan selama 10 menit," ujar diplomat top Iran tersebut mengatakan kepada Kepala Koresponden Urusan Global ABC News Martha Raddatz selama.

“Jadi kunci penyelesaian masalah ini ada di Washington sebelum di Tel Aviv,” katanya dari New York di sela-sela pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Asia Barat.

“Cakupan perang menjadi lebih luas. Ini berarti bahaya perang yang lebih luas di kawasan ini semakin meningkat,” tambah Amir-Abdollahian, seraya menyalahkan AS dan Israel atas meningkatnya ketegangan di kawasan.

“Tidak ada yang akan mendapatkan keuntungan dari perang apa pun. Kami percaya bahwa solusinya bukanlah perang,” tegas pejabat Iran.

Baca juga: Iran Dukung Penuh Hamas, Amir-Abdollahian: Netanyahu Tak Bisa Bertahan 10 Menit Tanpa AS

Ketika didesak oleh Raddatz tentang dukungan Iran terhadap gerakan perlawanan Ansarallah di Yaman, Amir-Abdollahian menolak tuduhan tersebut, dan menyebutnya sebagai “sebuah acara TV.”

Dia kemudian menegaskan dukungan penuh Iran terhadap Hamas, dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut adalah “kelompok pembebasan Palestina yang menentang pendudukan.” “Tentu saja kami tidak pernah menyetujui pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak, warga sipil dimanapun di dunia. Kami tidak pernah mendukungnya,” tambahnya ketika ditanya tentang korban sipil dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu.

Dalam kunjungannya ke New York, Amir-Abdollahian bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membahas beberapa topik, termasuk cara mengirimkan bantuan kemanusiaan ke utara dan selatan Gaza.

Dia juga mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Perancis dan Malaysia.

“Hari ini adalah kesempatan untuk berbicara dan berkonsultasi dengan beberapa menteri luar negeri. Pertemuan dan diskusi dengan Menteri Luar Negeri Perancis dan Malaysia keduanya mencakup diskusi yang positif, berwawasan ke depan, dan konstruktif, terutama di bidang bilateral”, kata Amir-Abdollahian.

Menteri luar negeri Iran juga mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov, ketika keduanya dilaporkan sepakat tentang perlunya gencatan senjata segera di Gaza dan persyaratan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil.
“Kekhawatiran umum diungkapkan mengenai situasi tegang di Laut Merah, yang telah menurun tajam,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

(Sumber: The Cradle)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat