androidvodic.com

Ada Demo Warga Israel, Jumlah Truk Bantuan Masuk Gaza Turun Drastis, dari 130 Truk Jadi Hanya 4 Truk - News

Ada Demo Warga Israel, Jumlah Truk Bantuan Masuk Gaza Menurun, dari 100–130 Truk Jadi Hanya 4 Truk

News- Jumlah truk bantuan yang memasuki Gaza menurun secara drastis.

Otoritas perbatasan mengatakan jumlah truk telah berkurang dari 100–130 truk menjadi hanya empat truk pada hari-hari tertentu.

Otoritas penyeberangan perbatasan di selatan Gaza telah melaporkan penurunan signifikan jumlah truk bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza, Arab World Press (AWP) melaporkan pada 21 Februari.

“Hari ini 13 truk masuk melalui penyeberangan Kerem Abu Salom dan dari penyeberangan Rafah hanya empat truk bahan bakar yang masuk padahal sebelumnya antara 100–130 truk masuk,” Juru Bicara Otoritas Penyeberangan dan Perbatasan di Jalur Gaza Hisham Adwan mengatakan kepada AWP pada hari Selasa.

Adwan mencatat, pada hari-hari tertentu, hanya empat truk yang memasuki wilayah kantong yang terkepung itu.

“Ada pengurangan jumlah truk secara signifikan, yang membuat situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin sulit,” kata Adwan, menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh demonstrasi Israel di dekat penyeberangan Kerem Shalom untuk mencegah masuknya mereka.

Baca juga: Pemukim Israel Pasang Tenda dan Kemah di Tengah Jalan, Halangi Truk Bantuan Agar Tak Bisa Masuk Gaza

Untuk menghalangi truk Bantuan kemanusiaan agar tidak bisa masuk ke Gaza, pemukim Israel menghalanginya dengan memasang tenda dan mereka berkemah di tengah jalan. Deretan tenda itu menutup jalur truk-truk bantuan kemanusiaan yang seharusnya bergerak menuju Gaza. Truk-truk bantuan itu jadi sasaran demonstrasi para pemukim Israel.
Untuk menghalangi truk Bantuan kemanusiaan agar tidak bisa masuk ke Gaza, pemukim Israel menghalanginya dengan memasang tenda dan mereka berkemah di tengah jalan. Deretan tenda itu menutup jalur truk-truk bantuan kemanusiaan yang seharusnya bergerak menuju Gaza. Truk-truk bantuan itu jadi sasaran demonstrasi para pemukim Israel. (Tangkapan layar Twitter)

Adwan menambahkan, kualitas bantuan tetap sama, “sebatas daging kaleng, selimut, tenda, sebagian bahan pembersih, sebagian obat-obatan dan perbekalan kesehatan,” ujarnya.

Juru bicara Otoritas Penyeberangan dan Perbatasan menekankan bahwa 70 persen pasokan medis yang masuk ke Gaza tidak diperlukan saat ini, dan menyoroti obat-obatan untuk virus COVID-19 sebagai salah satu contohnya.

Senada dengan itu, Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah memutuskan untuk menangguhkan pengiriman makanan ke Jalur Gaza bagian utara “sampai kondisi tersedia yang memungkinkan distribusi yang aman.”

“Keputusan untuk menghentikan pengiriman ke bagian utara Jalur Gaza bukanlah keputusan yang mudah, karena kita tahu hal ini berarti situasi di sana akan semakin memburuk dan lebih banyak orang berisiko meninggal karena kelaparan,” kata WFP dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

Baca juga: Hari ke-139 Perang Israel-Hamas, Cuma 4 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza padahal Butuh Ratusan

TRUK BANTUAN DIBOM- Militer Angkatan Laut Israel menembak Truk bantuan kemanusiaan pakai . Akibatnya, truk yang membawa makanan itu terhenti, bantuan dan truknya tampak rusak terkena hantaman bom dari angkatan laut Israel tersebut. Pasukan pendudukan Israel dengan sengaja mencegah bantuan yang ditujukan kepada masyarakat di Jalur Gaza utara, dengan mengebom konvoi bantuan makanan sebelum kedatangannya.
TRUK BANTUAN DIBOM- Militer Angkatan Laut Israel menembak Truk bantuan kemanusiaan pakai . Akibatnya, truk yang membawa makanan itu terhenti, bantuan dan truknya tampak rusak terkena hantaman bom dari angkatan laut Israel tersebut. Pasukan pendudukan Israel dengan sengaja mencegah bantuan yang ditujukan kepada masyarakat di Jalur Gaza utara, dengan mengebom konvoi bantuan makanan sebelum kedatangannya. (Tangkapan layar Twitter/@TomWhiteGaza)

Kemudian dalam pernyataannya, organisasi PBB tersebut mengakui bahwa “Makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela, membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut. Orang-orang sudah sekarat karena sebab-sebab yang berhubungan dengan kelaparan.”

Kantor Media Pemerintah Gaza meminta organisasi PBB tersebut membatalkan keputusan ini, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut “sama dengan hukuman mati bagi 750.000 orang, yang memperburuk situasi kemanusiaan.”

(Sumber: The Cradle)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat