Israel Tolak Rencana Penghentian Agresi di Gaza, Hamas: Netanyahu Keras Kepala, Hambat Negosiasi - News
News - Petinggi Hamas, Osama Hamdan mengatakan sikap Israel terhadap mediator masih negatif dan menghambat kemajuan negosiasi.
Ia juga mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sangat keras kepala.
Netanyahu tidak menyetujui semua usulan dari Hamas.
Menurut Hamdan, Netanyahu tidak peduli dengan pembebasan sandera.
Hingga ia menolak empat usulan Hamas yang berbeda terutama penghentian agresi di Gaza.
Padahal, pembebasan sandera Israel di Gaza dapat terjadi ketika Israel menghentikan agresinya di Gaza.
Oleh karena itu, Hamdan meminta kapada mediator untuk sagera mengambil tindakan segera.
Mulai dari menentang tindakan pendudukan dan memudahkan bantuan kemanusiaan sampai ke Gaza melalui carat, laut dan udara.
Sementara itu, dalam pidatonya, Hamdan juga meminta melada semua lembaga Internasional untuk tindak tunduk dengen Israel, salah satunya, UNRWA.
Hamdan menjelaskan apa yang dilakukan Israel saat ini adalah berupa kejahatan perang.
Mereka telah mengancam nyawa lebih dari 10.000 warga Palestina.
“Bel alarm telah berbunyi mengenai penderitaan rakyat kami di Jalur Gaza utara,” katanya, dikutip dari Al mayadeen.
Baca juga: PM Palestina Kecam Rencana Israel Bangun 3.300 Unit Pemukiman Ilegal di Tepi Barat
Soal Keputusan Israel akan Menutup Akses ke Masjid Al-Aqsa
Mengetahui keputusan Israel, Hamdan mengatakan itu tidak akan berpengaruh bagi warga muslim Palestina.
Menurutnya, pembatasan itu tidak akan terjadi.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Petinggi Hamas, Osama Hamdan mengatakan bahwa sikap Israel terhadap mediator masih negatif dan menghambat kemajuan negosiasi.
Soal Keputusan Israel akan Menutup Akses ke Masjid Al-Aqsa
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Donald Trump Mengaku Tak Kaget Joe Biden Tetap Maju Pilpres AS Meski Banyak Tuntutan Mundur
Tentara Israel Bunuh Warga Gaza Cuma Karena Bosan, Pengakuan Tentara IDF Tentang Perang Tanpa Aturan
Geger Politik Prancis, Perebutan Kursi Perdana Menteri Makin Panas, Bagaimana Macron Bersikap?
Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal untuk Serang Rumah Sakit Anak-anak di Kyiv
Makin Mesra, Kim Jong Un Kirim Militer Elit Korea Utara ke Rusia untuk Gelar Pelatihan Khusus